Ingin Tingkatkan Pelayanan, Pemkab Bekasi Akan Akuisisi 30.000 Pelanggan Air yang Dikelola Swasta

28 September 2020, 13:27 WIB
Petugas PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi mengoperasikan mesin pendorong air berkapasitas 2.000 meter kubik di Perumahan Kota Serang Baru, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru guna meningkatkan pelayanan masyarakat sekaligus menjangkau wilayah terdampak kekeringan.* /Antara/Pradita Kurniawan Syah/ /

 

PR BEKASI – Untuk memudahkan pelayanan dalam memasok air bersih kepada masyarakat dengan tarif lebih terjangkau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat menargetkan mampu mengakuisisi sedikitnya 30.000 pelanggan air yang dikelola swasta.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Usaha Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Maman Sudarman.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, dirinya mengatakan proses akuisisi tersebut sudah masuk dalam tahapan pembahasan antara Pemkab Bekasi dengan pihak swasta.

Baca Juga: Ada Hikmah di Tengah Pandemi Covid-19, Bisnis Perakitan Ambulance di Bekasi Ini Kebanjiran Pesanan

"Kami targetkan paling telat tahun depan, 30.000 pelanggan air minum yang dikelola oleh swasta kami ambil alih pengelolaanya. Jadi nanti pelanggan swasta itu menjadi pelanggan PDAM dengan tarif sesuai PDAM," katanya di Cikarang, Senin, 28 September 2020.

Maman menjelaskan, puluhan ribu pelanggan yang dikelola oleh pihak swasta tersebut mendapatkan pasokan air yang bersumber dari water treatment plant (WTP).

Dalam pembahasan tersebut, pihak swasta telah menyetujui pengambilalihan pelanggan tersebut di antaranya Jababeka sebanyak 12.500 pelanggan.

Baca Juga: Dinilai Lebih Efektif, Joko Widodo Minta Kepala Daerah untuk Lakukan 'Mini Lockdown' secara Berulang

Kemudian Grand Wisata 5.000 pelanggan, Perumahan Grand Cikarang City 7.500 pelanggan, dan Perumahan Graha Cikarang 900 pelanggan.

Sementara kawasan MM2100 masih dalam tahap koordinasi terkait jumlah pelanggan yang akan diserahkan ke pemerintah daerah.

"Selain pelanggan, pengelolaan dan aset WTP milik swasta juga harus dikerjasamakan dengan pemerintah. Mulai dari izin mengelola air curah maupun air dari tanah," katanya.

Baca Juga: Jakarta Terus Alami Banjir, Ketua DPRD Jakarta Salahkan Anies Baswedan: Jangan Pas Banjir Baru Kerja

Maman menjelaskan pengalihan ini memberi keuntungan tersendiri bagi pelanggan sebab tarif sambungan untuk pelanggan air dari pemerintah tergolong lebih terjangkau daripada yang dikelola oleh swasta.

Direktur Teknik PDAM Tirta Bhagasasi, Johny Dewanto mengatakan selain memberi keuntungan bagi masyarakat, pengalihan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Dari 30.000 pelanggan itu, keuntungan yang didapat ditaksir mencapai Rp4 miliar per tahun.

Baca Juga: Usai Memamerkan Tubuhnya dalam Kontes Kecantikan, Wanita Ini Kesulitan untuk Menjadi Dokter Kembali

"Harapannya, dengan dikelolanya 30.000 pelanggan tersebut bisa menambah pundi-pundi pendapatan hingga Rp4 miliar setiap tahunnya ke pemerintah daerah," ucapnya.

Johny menyebut regulasi pengambilalihan pelanggan kini tengah diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi melalui rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan air di Kabupaten Bekasi.

"Usulannya sudah masuk ke Prolegda Kabupaten Bekasi 2020 agar segera dibahas oleh dewan lalu dipansuskan dan segera diperdakan aturannya," katanya.

Baca Juga: Minta Rencana Detail Vaksinasi Covid-19 Siap dalam Dua Pekan, Jokowi: Saat Ada, Tinggal Pelaksanaan

Pemerintah daerah menargetkan semua pelanggan swasta dapat diambil alih oleh perusahaan air pelat merah milik Kabupaten Bekasi itu.

Saat ini PDAM Tirta Bhagasasi memiliki pelanggan 165.523 sambungan aktif yang mencakup 20 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler