Cegah Transmisi Lokal, Kabupaten Bekasi Akan Kembali Gelar Tes Usap Massal bagi Buruh di 2021

- 26 Desember 2020, 18:12 WIB
Ribuan buruh dari berbagai perusahaan menjalani tes usap di Kawasan Industri MM2100, Kabupaten Bekasi, Kamis, 3 Desember 2020.
Ribuan buruh dari berbagai perusahaan menjalani tes usap di Kawasan Industri MM2100, Kabupaten Bekasi, Kamis, 3 Desember 2020. /Pikiran-rakyat.com/Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat

PR BEKASI - Beberapa waktu belakangan ini, kasus Covid-19 kembali naik. Bahkan, kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bekasi pada bulan Desember ini sempat naik hingga pemerintah membuka hotel untuk menjadi tempat isolasi.

Langkah pencegahan dan penelusuran terus dilakukan. Seperti di Kabupaten Bekasi, sebagai kawasan Industri,  sudah melakukan tes usap kepada sebagian besar buruh.

Namun saat ini, tes usap massal terhadap buruh di kawasan industri di Kabupaten Bekasi terpaksa ditunda sementara dan rencananya akan kembali dilanjutkan pada awal tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: Cek Fakta: Jika Habib Rizieq Dipenjara, Fadli Zon Dikabarkan Akan Mundur sebagai Anggota DPR

Hal tersebut disampaikan Komandan Distrik Militer 0509 Kabupaten Bekasi Letnan Kolonel Kavaleri Tofan Tri Anggoro.

Menurut Tri Tofan, penundaan pelaksanaan tes usap massal berkaitan dengan perubahan skema pemetaan klaster industri yang kini terfokus pada transmisi lokal di setiap perusahaan.
 
"Jadi tidak sekadar tes usap massal. Targetnya pun tidak lagi 12 ribu pekerja tapi tidak terbatas dengan menyasar transmisi lokal di setiap perusahaan. Rencananya akan mulai dilakukan awal tahun depan setelah kita lakukan evaluasi," kata Tofan.
 
Tofan yang juga koordinator pelaksanaan tes usap massal di Kabupaten Bekasi, mengaku program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini semula menargetkan 12 ribu pekerja kawasan industri.

Baca Juga: Terawangan Mbak You Soal Kisruh Warisan Lina Jubaedah: Teddy Gak Mau Susah, Maunya Duit dan Duit 

Tofan menambahkan, tes tersebut ditargetkan selesai dalam 12 hari dengan 1.000 tes per hari. Hanya saja hingga kini baru terealisasi sebanyak 1.200 pekerja.
 
Penundaan tes usap massal tersebut juga disebabkan bertambahnya fokus tim gugus tugas pada sejumlah agenda akhir tahun, mulai dari pemilihan kepala desa serentak hingga antisipasi ledakan kasus saat libur panjang akhir tahun.
 
Selain itu, keterbatasan sarana juga menjadi faktor tertundanya pelaksanaan tes usap massal karyawan pabrik. Menurut catatan pihaknya, sedikitnya 1.7 juta jiwa merupakan pekerja sektor industri di wilayahnya.
 
"Jika dipaksakan sehari 1.000 tes akan memakan waktu cukup lama. Untuk itu, skema tes usap massal selanjutnya akan terfokus kepada perusahaan yang menimbulkan transmisi penyebaran Covid-19," katanya.

Baca Juga: Tak Seperti 1998 dan 2008, Airlangga Hartarto Yakin Pasar Saham Indonesia Segera Pulih di 2021 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Dakta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x