Rusunawa Pemulung Bekasi dan Jakarta, Risma: KemenPUPR Sanggupi Bangun Dua Blok

- 18 Februari 2021, 14:32 WIB
Pemulung berjalan di Kampung Ciputri, Kasemen, Serang, Banten, Rabu, 17 Februari 2021./ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Pemulung berjalan di Kampung Ciputri, Kasemen, Serang, Banten, Rabu, 17 Februari 2021./ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj. /

PR BEKASI – Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat urban.

Namun, lahan dan harga sewa yang tak sedikit memaksa mereka yang kurang beruntung tinggal di jalanan atau di tempat tidak biasa.

Khususnya bagi para pemulung atau tunawisma yang memiliki penghasilan tak seberapa.

Baca Juga: Akui Tak Punya Kegiatan Selama Pandemi, Ferdinand Hutahaean: Liatin Handphone aja Terus

Baca Juga: Versi UniRank, Universitas Muhammadiyah Malang Dinobatkan sebagai Universitas Islam Terbaik Dunia 2021

Baca Juga: Dituding Foto Gunung Gede Pangrango Miliknya ‘Tempelan’, Fotografer Ari Wibisono Kritik Arbain Rambey

Pihak Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun rusunawa bagi para pemulung di wilayah Bekasi dan Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini saat peresmian sentra kreasi atensi dan peninjauan lokasi rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma di Balai Karya Pangudi Luhur yang dipantau di Jakarta, Kamis, 18 Februari 2021.

"Kementerian PUPR sudah menyanggupi dan akan membangun dua blok rusunawa di Bekasi dan Jakarta," kata Mensos seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: AHY Tegaskan Jokowi Tidak Ada Sangkut Paut dengan Isu Kudeta Partai Demokrat

Risma, panggilan akrab Mensos mengatakan satu blok rusunawa tersebut masing-masing akan dibangun 100 unit kamar. Pembangunan tersebut dilatarbelakangi pendapatan para pemulung yang tidak mencukupi untuk menyewa rumah kos di ibu kota.

Eks Wali Kota Surabaya tersebut mengaku mendatangi sejumlah pemulung dan menanyakan rata-rata pemasukan mereka per hari, yakni sekitar Rp30 ribu.

"Saya wawancara mereka, rata-rata pemasukannya per bulan hanya Rp450 ribu," katanya.

Baca Juga: PLN Perbaiki 12 Tiang Listrik Roboh di Sukakarya Bekasi Akibat Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Dengan jumlah pendapatan tersebut para pemulung tidak mungkin menyewa rumah kos karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.

Ia berharap jika rusunawa tersebut sudah selesai dibangun, dapat membantu para pemulung menghemat pengeluaran biaya sewa tempat tinggal.

Sehingga mereka masih bida memenuhi hajat hidupnya dan masih menyisihkan uang untuk tinggal di tempat yang layak dan nyaman.

Baca Juga: Lady Rocker Mantan Istri Eks Peterpan Diringkus Polisi Gegara Narkoba, Pernah Terlibat Kasus Foto Mesum

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya dua periode tersebut mengatakan Kemensos juga memberdayakan para istri pemulung, pemulung perempuan serta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk menghasilkan berbagai usaha kuliner, sehingga bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka.

"Mereka kita latih dan ajarkan yang dibantu Surabaya Hotel School," ujarnya.

Para istri pemulung, pemulung perempuan hingga perempuan korban KDRT dilatih agar memiliki keterampilan di bidang kuliner, tujuannya, setelah mendapatkan pelatihan mereka bisa mandiri atau berdikari serta bisa meningkatkan taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah