Bukan Cuma di Jakarta, Mayjen Dudung Tangani Tanggul Jebol di Bekasi: 8.000 Warga Sudah Masuk Pengungsian

- 22 Februari 2021, 19:21 WIB
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meninjau lokasi jebolnya tanggul Citarum di Babakan Banten Pebayuran.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meninjau lokasi jebolnya tanggul Citarum di Babakan Banten Pebayuran. /dok.foto/Diskominfo Kabupaten Bekasi/Diskominfo Kabupaten Bekasi

PR BEKASI - Tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas sudah mengevakuasi ribuan warga korban tanggul jebol Citarum, di Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

Saat ini para korban telah diungsikan ke tenda pengungsian yang tersebar di 16 titik.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menerangkan, tenda pengungsian disebar di banyak titik untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Ada 16 titik pengungsian agar enggak menumpuk. Ada 8.000 warga yang sudah masuk pengungsian," kata Dudung Abdurrachman di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin 22 Februari 2021.

Baca Juga: BPBD Kota Bekasi: 12 Kecamatan Masih Terdampak Banjir, 5 Longsor Terjadi di 5 Titik

Baca Juga: Salurkan Bantuan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mensos Risma Berpesan ke Pak Camat

Baca Juga: Politsi PSI Faldo Maldini Sebut Banjir Jakarta karena Malpraktik Tata Kelola Anies Baswedan 

Masih dari keterangan Mayjen Dudung, para pengungsi diberikan imbauan agar tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di tenda pengungsian.

"Ya tetap kita tekankan kepada mereka agar jaga jarak, prokes tetap kita laksanakan," kata Dudung menambahkan.

Kemudian, jajaran TNI-Polri juga membagikan masker kepada masyarakat di tenda pengungsian.

Hal tersebut untuk memastikan para pengungsi tetap memakai masker untuk mencegah timbulnya klaster Covid-19.

Baca Juga: Mantan Jubir PSI Sebut Banjir di Jakarta Paling Parah Terjadi di Era Kepemimpinan Anies Baswedah 

"Saya dan Pak Kapolda tadi bagi-bagi masker. Tenaga kesehatan juga disiapkan dari Polda, Kodam Jaya, dan Dinkes," ujarnya.

"Dari Pemda ini akan dikirim lagi tenda dengan tenaga medis dari Kesdam Jaya," ujarnya menambahkan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ Senin 22 Februari 2021.

Berikutnya, jajaran TNI-Polri dan Basarnas juga terus mengevakuasi korban yang terdampak tanggul jebol Citarum tersebut.

Bahkan, Pangdam Jaya mengakui ada beberapa warga yang enggan dievakuasi lantaran memilih untuk menjaga hartanya.

Baca Juga: Anies Kembali Disemprot Soal Banjir Jakarta, Ruhut Sitompul: Inilah Akibat Gengsi Melanjutkan yang Baik 

Namun demikian, TNI-Polri tetap mengupayakan evakuasi para wanita dan anak-anak yang rentan.

"Khusus ibu-ibu dan anak kecil kita evakuasi. Bila ada yang nunggu hartanya kita tetap kirimkan bantuan melalui LCR," katanya menegaskan.

Di tempat yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan, pihaknya akan mengirimkan bantuan logistik kepada warga yang bertahan di rumahnya.

"Di beberapa titik masyarakat banyak yang nggak mau tinggalkan rumah. Itu gunanya pasukan akan datangi untuk berikan bantuan makanan untuk pastikan mendapat suplai logistik cukup," tutur Fadil Imran.

Baca Juga: Magelang Jadi Trending karena Foto Anya Geraldine, Fakta Candi Borobudur Sering Dianggap Berlokasi di Jogja 

Diberitakan sebelumnya, jajaran Polda Metro Jaya memberikan bantuan bagi korban banjir di wilayah Kabupaten Bekasi.

Pihak kepolisian membuka dapur umum untuk membuat 500 sampai 750 makanan yang akan dibagikan kepada korban banjir luapan Sungai Citarum tersebut.

Tercatat ada sekitar 10.000 KK di empat desa di Kabupaten Bekasi.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x