Sebelum meninggal dunia, kata Nuh, pihak keluarga sempat membawa Imam ke rumah sakit.
Namun, ketika dilakukan pengecekan pihak rumah sakit menyebut almarhum positif Covid-19.
"Tadi dibawa ke rumah sakit untuk ngecek apakah ada Covid dan sebagainya, mengarah ke Covid di akhir hayatnya, dan pemakaman akan menggunakan standar Covid," kata Nuh.
Nuh mengaku heran dengan diagnosis yang menyebutkan positif Covid-19. Soalnya, almarhum sempat menjalani vaksinasi dosis pertama pekan lalu.
"Padahal sudah divaksin, kami juga gak ngerti ya. Kok bisa ya? Katanya kalau sudah divaksin itu daya tahan tubuh 50 persen sudah bisa menangkal, kalaupun kena juga gak sampe parah. Tapi ini meninggal dunia," ucapnya.
Nuh merupakan mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi periode sebelumnya yang kemudian digantikan oleh Imam Hambali.
Menurut Nuh, Imam merupakan sosok yang memiliki manajerial yang baik, mampu berbagi, mampu mendistribusikan kerja, serta mampu mendefinisikan kerja dengan baik.
"Tentu saja dia orang baik, mudah tersenyum, cerdas. Ketika saya ketua, beliau sekretaris sudah luar biasa kerjanya membantu saya," ucapnya.
Salah satu program yang berhasil digagas beliau, kata Nuh yakni pembuatan KTA PKS digital. Menurutnya, program itu mampu meningkatkan jumlah kader secara signifikan.