“Setelah kami survei memang ada yang jaraknya lumayan jauh, mungkin ini alasan mereka enggan divaksin,” kata Sri Enny.
Pihaknya telah menyiapkan skema khusus bagi lansia yang belum divaksin karena alasan jarak yang relatif jauh dengan memangkas jarak lokasi vaksinasi.
“Kami sudah menemukan lokasi yang lebih dekat terutama fasilitas-fasilitas publik yang ada di sana. Akan kami jadikan lokasi vaksinasi baru," katanya.
Sebagian kecil lansia, kata Sri Enny, juga ada yang menolak untuk divaksin dengan sejumlah alasan seperti merasa usianya yang sudah lanjut itu tidak memerlukan vaksin lagi.
"Ini yang harus kami berikan pemahaman tentunya dengan pendekatan persuasif khusus. Sosialisasi pentingnya vaksinasi terus kita upayakan termasuk kepada warga lansia," katanya.
Dirinya berharap, program vaksinasi “jemput bola” bagi warga lansia tersebut membantu Pemerintah menyukseskan program vaksinasi Covid-19 agar Indonesia segera terbebas dari wabah virus asal Wuhan, China tersebut.
“Kami terus berupaya maksimal membantu pemerintah dalam menyukseskan program akselerasi vaksinasi Covid-19,” katanya.
Ia mengimbau para lansia yang belum menerima vaksin agar segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah daerah sebagai lokasi pelaksanaan vaksinasi sehingga program percepatan vaksinasi terlaksana dengan baik.