PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin geram dengan aksi terorisme yang telah terjadi dua kali dalam sepekan.
Penyerangan yang dimaksud Ali Ngabalin ialah aksi bom bunuh diri di Gerja Katedral Makassar dan serangan terhadap Mabes Polri Jakarta. Dalam dua penyerangan tersebut, seluruh pelaku aksi terorisme itu tewas di tempat.
Dua pelaku bom bunuh diri tewas akibat ledakan bom, sedangkan penyerang Mabes Polri tewas usai terkena tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh polisi guna melumpuhkan pelaku yang sedang melakukan serangan.
Terkait hal itu, Ali Ngabalin mengungkapkan tewasnya para pelaku terduga teroris dalam aksinya, merupakan sebuah kematian yang konyol.
Baca Juga: Cegah Aksi Teror di Jabar, Ridwan Kamil: Mari Saling Menjaga dan Melindungi Antar Umat Beragama
Baca Juga: Sebut Polisi Boleh Tembak Mati Teroris di Tempat, Eks Densus 88: Ini Bukan Pelanggaran HAM
Ali Ngabalin menyebut, para pelaku tidak akan mendapatkan surga yang mereka dambakan serta khayalkan selama ini sehingga berani melakukan aksinya itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Ali Ngabalin dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Rabu, 31 Maret 2021.