Satu-satunya pilihan bagi para awak adalah dengan mengenakan apa yang disebut “pakaian pelarian” dan keluar melalui menara komando.
Akan tetapi pakaian tersebut hanya dapat beroperasi pada kedalaman terbatas sekitar 200 meter.
Kapal lain yang saat ini berada di tempat kejadian termasuk korvet Fatahillah kelas satu TNI-AL (361), korvet kelas Bung Tomo (357), dan korvet kelas Kapitan Pattimura (Parchim I), Teuku Umar (385).
KRI Nanggala-402 berbobot 1.395 ton telah beroperasi sejak tahun 1981.*** (Mochammad Sholehudin/PortalJember.Pikiran-Rakyat.com)