Orang-orang Betawi zaman dulu sangat mempercayai kesaktian ondel-ondel dalam menjaga rumah sehingga sepasang ondel-ondel penjaga pasti hadir di pintu depan.
”Jadi, dulu itu ondel-ondel ditakuti apalagi oleh anak kecil. Namanya juga perwujudan genderuwo,” ucapnya.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Masih Melanda Tiongkok, PBSI Tarik Keikutsertaannya dalam Kejuaraan Asia 2020
Seiring masuknya ajaran agama ke Indonesia, termasuk juga di tempat warga Betawi tinggal, kebiasaan memajang ondel-ondel di depan rumah mulai ditinggalkan.
Lambat laun diyakini bahwa itu adalah perbuatan musyrik karena meyakini kekuatan selain Allah.
Akan tetapi, meski telah hilang ”kesaktiannya”, ondel-ondel tak lantas punah begitu saja. Ondel-ondel tetap eksis dengan peran barunya, yakni sebagai atraksi tontonan warga.
Harus menyeramkan
Boneka ondel-ondel selalu dihadirkan sepasang, yakni ondel-ondel laki dan ondel-ondel bini.
Ondel-ondel laki memiliki wajah berwarna merah, sedangkan ondel-ondel bini mukanya berwarna putih.
”Mau yang laki, mau yang bini, mukanya dibikin serem. Matanya harus melotot,” katanya.