Punya variasi atraksi
Variasi atraksi ondel-ondel sedikit berbeda manakala sang penggelar pesta merupakan orang kaya.
Ondel-ondel biasaya diarak keliling kampung sambil membagi-bagikan uang receh hingga membuat warga sekitar yang dilintasi berebutan untuk mendapatkannya.
Kebiasaan seperti ini, disebut Kong Guntur, berlangsung pada dekade 1940-1950-an.
Dewasa ini, atraksi ondel-ondel kembali berubah kecenderungannya. Tak sekadar tampil di pesta-pesta, ondel-ondel bahkan bisa lebih sering ditemukan sehari-hari.
Hal ini memungkinkan karena ondel-ondel kini sering diarak keliling kampung atau kompleks.
Menanggapi kecenderungan ini, Kong Guntur menilai hal tersebut memang tidak salah dilakukan.
”Tetapi ada cara yang lebih elok kalau memang niatnya ingin melestarikan ondel-ondel. Sebab kalau diarak untuk ngamen kayak sekarang, ondel-ondel jadi rendah kesannya,” ucapnya.
Salah satu upaya pelestarian yang bisa dilakukan ialah dengan menggelar lomba.
Kong Guntur sendiri pernah tiga kali didapuk menjadi juri lomba ondel-ondel. Poin penilaiannya beragam.