Kecam Tindak Kekerasan Guru di SMAN Kota Bekasi, Disdik Jabar: Guru Harus Ngeunaheun Bagi Siswa

- 13 Februari 2020, 20:01 WIB
ILUSTRASI kekerasan.*
ILUSTRASI kekerasan.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Aksi pemukulan seorang guru kepada siswa di SMA Negeri 12 Kota Bekasi yang viral di media sosial pada Selasa 11 Februari 2020 mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Humas Jabar aksi pemukulan tersebut diketahui lantaran banyak siswa yang terlambat masuk sekolah. Diketahui jumlah siswa yang terlambat tersebut mencapai 172 orang, terdiri dari 100 orang siswa perempuan dan 72 orang siswa laki-laki.

Menanggapi kejadian tersebut, Disdik Jabar bergerak cepat dalam pemeriksaan terhadap kasus itu dan memberikan sanksi tegas terhadap setiap tindakan yang bertentangan dengan hukum.

Baca Juga: WN Tiongkok Terjangkit Virus Corona Usai dari Bali, Dinkes: Tidak Terpapar di Bali

Untuk itu, sesuai mekanisme yang berlaku, Kepala SMAN 12 Bekasi mengeluarkan Surat Keputusan nomor 421/617/SMAN.12/BKS/XI/2019 yang secara resmi mencopot oknum guru tersebut dari jabatan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

"Disdik Jabar bertindak tegas dalam menanggapi kasus (pemukulan di SMAN 12 Bekasi red.) ini, sudah tidak zamannya lagi melakukan kekerasan untuk membina siswa supaya menjadi benar," ujar Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika Kamis, 13 Februari 2020.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan pada pasal 11.

Baca Juga: Hindari Virus Corona, Maskapai Garuda Indonesia Lakukan Tindakan Antisipasi

Selain menolak pemukulan terhadap siswa, Disdik Jabar juga mengecam tindakan oknum guru tersebut karena mencederai komitmen dalam menghadirkan sistem dan tata kelola pendidikan yang maju.

"Tentunya hal itu (pemukulan red.) mencederai dunia pendidikan, padahal kami sudah meluncurkan berbagai program peningkatan kualitas mental, termasuk (bagi red.) guru," kata Dewi.

Berbagai program unggulan dalam memajukan dunia pendidikan Jabar melalui aset fundamental itu, lanjut Dewi, di antaranya adalah program Jabar Masagi dan kampanye #SenyumKarena.

Baca Juga: Jumlah Korban Virus Corona Melonjak Naik Lantaran Perubahan Metode Deteksi, Tiongkok Pecat Para Pemimpin Partai Komunis di Sejumlah Wilayahnya

Dewi menuturkan, Jabar Masagi merupakan program yang digulirkan Pemda Provinsi Jabar untuk mendorong guru dalam mengembangkan pola ajar berbasis pendidikan karakter berbasis budaya atau kearifan lokal Jawa Barat.

Tujuannya, dunia pendidikan Jabar bisa mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tapi juga memiliki akhlak dan kekuatan spiritual dan fisik yang mumpuni serta memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan, belajar memahami, belajar melakukan, dan belajar hidup bersama.

Dirinya melanjutkan, kampanye ini merupakan salah satu modul Jabar Masagi yang mendorong semua pihak di sekolah, mulai dari kepala sekolah, siswa, sampai penjaga sekolah, untuk mengingat sekaligus menulis pengalaman-pengalaman yang menggembirakan.

Baca Juga: Tingkatkan Konektivitas Antardesa, Kementerian PUPR Anggarkan Jembatan Gantung di Tahun 2020 Senilai Rp 710 Miliar

"Bentuk ekspresif adalah senyum, misal, saya senyum karena melihat kamu cantik, lebih mengekspresikan kegiatan dalam hati dengan sesuatu yang lebih positif, sehingga siswa lebih kreatif dan senang di sekolah,” ucap Dewi.

"Dengan suasana yang positif di sekolah, semua akan lebih produktif, semangat, dan terinspirasi untuk melakukan kebaikan-kebaikan lain kepada sekitarnya," terangnya.

Selain itu, Disdik Jabar juga mendorong sekolah untuk mengikuti dinamika zaman, menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas peserta didik dan memiliki sarana-prasarana sekolah yang memadai lewat program Sekolah Ramah Anak.

Baca Juga: Tolak Anggota ISIS eks WNI Pulang, Jokowi: Pemerintah Bertanggung Jawab terhadap 260 Juta Penduduk Negeri Ini

Dengan adanya kasus pemukulan oleh oknum guru di SMA Negeri 12 Kota Bekasi, Dewi menegaskan bahwa Disdik Jabar pun meminta pihak sekolah untuk meminta maaf kepada peserta didik dan melakukan mediasi antara oknum guru dan peserta didik.

Peristiwa itu sekaligus menjadi evaluasi bagi sekolah dalam memberikan hukuman kepada murid. Dewi berharap, kasus tersebut menjadi tindakan terakhir yang mencoreng dunia pendidikan di Jabar.

"Kami terus fokus menggulirkan program peningkatan kemampuan mental baik terhadap siswa maupun pengajar atau guru," jelasnya.

Baca Juga: Tak Ada Kasus Virus Corona Positif di Indonesia, Begini Alur Pemeriksaan Laboratorium Balitbangkes

"Menjaga mental tentu sudah kami lakukan dengan berbagai program yang sudah dijelaskan tersebut untuk menjamin tidak adanya kekerasan lagi di kalangan pelajar, saya tentu tidak lelah untuk mendorong para pengajar untuk menjaga mental mengajar dengan baik," tegasnya.

Dewi pun mengimbau seluruh guru yang ada di Jabar agar menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa karena hal itu diyakini mampu melahirkan inovasi dan meningkatkan kreativitas siswa.

"Siapapun gurunya, harus jadi guru yang ngeunaheun bagi siswa, bisa jadi tempat curhat bila siswa sedang ada masalah, menjadi guru yang bisa diajak berdiskusi oleh anak-anak, namun tetap menjunjung etika yang harus selalu dijaga," tuturnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Tidak Ada Kasus Virus Corona di Jabar

Sehingga menurutnya peran guru hari ini tak hanya sebagai pengajar dan pemberi instruksi, tapi juga menjadi motivator, inisiator, dan fasilitator bagi siswa.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Casmadi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan oknum guru tersebut untuk membuat surat penyataan tidak mengulangi perbuatannya lagi dan bersedia dipindahtugaskan di luar provinsi/daerah apalagi mengulangi kesalahan yang sama.

Casmadi pun menegaskan, harus ada kerja sama dan koordinasi antara kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan agar kasus pemukulan terhadap siswa tidak lagi terulang kembali di Jabar.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x