DKI Jakarta Ada di Urutan Lima Besar Kasus Covid-19, Satgas Minta Anies Tindak Pelanggar Protokol

24 November 2020, 19:02 WIB
Juru bicara Covid-19, Wiku Adisasmito. /Setkab

 

PR BEKASI – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan

Hal tersebut dikarenakan sudah 3 minggu berturut-turut ini ibu kota ada di urutan lima besar penambahan kasus Covid-19 mingguan tertinggi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, bahkan pada Minggu ini Jakarta berada di urutan pertama penambahan kasus Covid-19 mingguan tertinggi.

Baca Juga: Berikan Peringatan kepada Orang yang Suruh Habib Rizieq Tes DNA, Buya Yahya: Beliau Dipilih Allah!

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, 24 November 2020.

"Saya mohon kepada Gubernur DKI dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan bagi pelanggar protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku," katanya

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada 15 hingga 22 November 2020 di level nasional terjadi kenaikan kasus 3,9 persen dibanding pekan sebelumnya.

Baca Juga: Beri Nasihat Penting untuk Umat, NU Unggah Video Sebut Tukang Sapu Masjid Lebih Utama dari Imam

Kenaikan tersebut disumbangkan oleh lima provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta yaitu naik 1.937 dari 6.600 menjadi 8.537 kasus, kedua provinsi Riau naik 1.166 dari 867 menjadi 2.033 kasus, ketiga provinsi Jawa Timur yang naik 736 dari 1.666 menjadi 2.392 kasus.

Kemudian di posisi keempat provinsi DI Yogyakarta yang naik 338 dari 281 menjadi 619 kasus, dan kelima provinsi Sulawesi Tengah yang naik 245 dari 111 menjadi 356 kasus.

"Saya mohon perhatian dengan sangat untuk pemerintah kelima provinsi ini untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi peningkatan kasus karena ini sudah sangat serius," kata Wiku Adisasmito. 

Baca Juga: Berdoa di Hadapan Baliho Habib Rizieq, Sejumlah Bapak-bapak Ini Viral di Twitter

Wiku Adisasmito mengatakan tren kasus penambahan kumulatif tertinggi masih konsisten di lima provinsi pada dua pekan berturut-turut.

"Tidak ada perubahan secara signifikan, (padahal) ada banyak hal yang dapat diupayakan oleh pemerintah daerah setempat untuk menekan angka kasus," katanya.

Selain itu, libur panjang pada pekan lalu dan yang akan datang juga diperkirakan dapat memicu kenaikan kasus Covid-19.

Baca Juga: Tiongkok Berhasil Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Dewi Bulan untuk Ambil Batuan Bulan

"Untuk itu mohon betul ditingkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 terutama orang-orang dengan riwayat perjalanan serta melakukan penelusuran kontak erat dengan masif untuk mendeteksi kasus," katanya.

Satgas Penanganan Covid-19 meminta agar jangan sampai kerja keras selama delapan bulan terakhir rusak karena ketidaksabaran.

"Kembali saya ingatkan bahwa selama belum ada vaksin maka protokol kesehatan adalah obat terampuh untuk menekan angka penularan selalu pakai masker jaga jarak dan cuci tangan serta hindari bepergian ke luar rumah, jika tidak ada keperluan yang mendesak," katanya.

Baca Juga: Tak Terima Balihonya Dicopot, Simpatisan Habib Rizieq Mengaku Siap Pasang Ribuan Baliho

Hingga Selasa, 24 November 2020 jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 506.302 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 4.442 kasus.

Terdapat 425.313 orang dinyatakan sembuh dan 16.111 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 64.414 orang.

Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 129.188 kasus dengan penambahan per Selasa, 24 November 2020 adalah 1.015 kasus.

Baca Juga: Balas Pesan Azka Corbuzier, Kalina Oktarani Minta Maaf Soal Hubungan Asmaranya

Selanjutnya Jawa Timur dengan 59.398 kasus, Jawa Tengah 49.313 kasus, Jawa Barat dengan 48.965 kasus, dan Sulawesi Selatan 20.091 kasus.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler