PR BEKASI - Perusahaan rintisan (sturt up) yang bergerak di bidang kuliner bernama Mangkokku, mendapat suntikan dana sebesar 2 juta dolar AS atau setara Rp29 miliar dari Firma Modal Ventura Alpha JWC Ventures.
Mangkokku didirikan pada 2019 oleh juri Masterchef Indonesia Chef Arnold Poernomo dan pengusaha kuliner Randy Kartadinata yang bekerja sama dengan dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Dalam operasional sehari-hari perusahaan, Chef Arnold bertugas mengepalai produksi dan inovasi kuliner.
Baca Juga: Arab Saudi Bantah Terjadi Pertemuan Rahasia Antara MBS dan PM Israel
Sementara Randy Kartadinata bertindak selaku Chief Executive Officer (CEO), yang bertanggung jawab atas ekspansi dan bisnis Mangkokku. Sedangkan Gibran dan Kaesang memilih mengambil peran penasihat.
Sebelum bekerja sama mendirikan Mangkokku, keempat pendiri tersebut telah berhasil mendirikan dan membangun paling tidak 12 perusahaan kuliner di Indonesia dan Australia, termasuk Gioi Jakarta dan Surabaya, KOI Dessert Bar Sydney, dan gerai martabak Markobar.
Chef Arnold menjelaskan, Mangkokku awalnya berdirinya karena dasar kecintaan mereka pada makanan Indonesia.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Segera Dimulai, Erick Thohir Ajak Masyarakat Mampu Bayar Vaksin Sendiri
"Kecintaan kami pada makanan Indonesia menjadi dasar berdirinya Mangkokku. Kami percaya kekuatan perusahaan ini ada pada kelezatan makanan kami dan inovasi kuliner tanpa henti," kata Chef Arnold, Selasa, 24 November 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Meski demikian, Chef Arnold mengaku bahwa Mangkokku tetap mengadopsi cara pandang bisnis global.
Selain terus menyediakan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, Chef Arnold juga memastikan bahwa standar dalam setiap mangkuk yang tersaji akan selalu terjaga.
Baca Juga: Muannas Alaidid Sebut Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas
"Namun, kami juga mengadopsi cara pandang bisnis global. Kami percaya untuk berkembang dengan pesat dan berkelanjutan, kami harus terus menyediakan produk superior dengan harga terjangkau serta menjaga standard setiap mangkuk yang tersaji," kata Chef Arnold.
Mangkokku menawarkan hidangan dalam bentuk rice bowl atau nasi dengan lauk yang disajikan di dalam mangkuk.
Meskipun konsep rice bowl berasal dari Jepang, Mangkokku menghadirkan cita rasa makanan khas Indonesia dan menggunakan bahan-bahan lokal.
Baca Juga: DKI Jakarta Ada di Urutan Lima Besar Kasus Covid-19, Satgas Minta Anies Tindak Pelanggar Protokol
Beberapa menu andalan Mangkokku adalah Endog with Burger Slice (nasi dengan telur dan daging burger), dan Sambal Korek Bawang Bone Marrow (nasi dengan sumsum dan sambal korek bawang).
Diketahui, Mangkokku telah mempunyai 22 cabang di Jabodetabek, dan akan segera dibuka di Surabaya.
Dengan adanya pendanaan ini, Mangkokku berencana menambah jumlah gerai hingga 30 cabang di akhir 2020, dan 75 cabang di 2021.
Baca Juga: Berikan Peringatan kepada Orang yang Suruh Habib Rizieq Tes DNA, Buya Yahya: Beliau Dipilih Allah!
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Mangkokku juga beradaptasi untuk terus melayani pelanggan.
Sebagai langkah awal, pada 2021, Mangkokku akan merambah ke luar konsep rice bowl, dimulai dengan minuman, makanan penutup, dan seri sambal kemasan.
Menurut Partner di Alpha JWC Ventures, Eko Kurniadi, pihaknya bersedia berinvestasi untuk Mangkokku karena mereka melihat bisnis kuliner tersebut dapat berkembang dengan pesat.
Baca Juga: Tiongkok Berhasil Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Dewi Bulan untuk Ambil Batuan Bulan
"Kami melihat bisnis kuliner sebagai sektor yang dapat diuntungkan dari pendanaan ventura dan penggunaan teknologi. Mangkokku telah menunjukkan kinerja cemerlang bahkan saat pandemi. Hal ini membuktikan bahwa produk mereka telah diterima masyarakat dengan baik," kata Eko Kurniadi.
Dirinya pun meyakinkan bahwa pihaknya akan membantu Mangkokku berkembang menjadi perusahaan besar.
"Dukungan finansial dan bisnis serta pengalaman kami sebelumnya, akan membantu Mangkokku berkembang lebih cepat menjadi perusahaan besar." ujar Eko Kurniadi.***