Sufmi Dasco Sebut Kasus Korupsi adalah ‘Musibah’, Ernest: Dipelintir untuk Memperhalus Kejahatan

29 November 2020, 13:59 WIB
Ernest Prakasa (kanan) mengkritik permintaan maaf Sufmi Dasco Ahmad (kiri) terkait kasus korupsi Edhy Prabowo. /Kolase foto dari Twitter.com/@Don_Dasco/@ernestprakasa

 

PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Kaderisasi, Keanggotaan, dan Pemenangan Pemilu DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mendapat banyak kritikan dari warganet, karena permintaan maafnya atas kasus korupsi yang menjerat Edhy Prabowo.

Pasalnya, dalam permintaan maafnya itu Sufmi Dasco menyebut bahwa kasus korupsi yang menjerat Edhy Prabowo adalah sebuah musibah.

Hal itu dirinya sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @Don_dasco.

Baca Juga: Lakukan Uji Coba, Masyarakat Bisa Gunakan Tol KLBM Jawa Timur secara Gratis Selama 2 Pekan ke Depan

"Kami mohon maaf kepada semuanya atas musibah yang menimpa kader kami Edhy Prabowo, kekhilafan dan peristiwa ini untuk menjadi introspeksi internal partai kami Gerindra," kata Sufmi Dasco Ahmad dalam akun Twitternya, Kamis, 26 November 2020.

Selain dari warganet, Sufmi Dasco juga mendapat kritik dari komika Ernest Prakasa, yang menilai bahwa pernyataannya itu sangat memuakkan karena dipelintir untuk memperhalus kejahatan.

"DIPERKOSA dibilang digagahi. KORUPSI disebut musibah. Memuakkan sekali saat kata-kata dipelintir untuk memperhalus kejahatan," cuit Ernest Prakasa dengan akun @ernestprakasa.

Baca Juga: 15 Tahun Vakum, Mike Tyson Kembali ke Ring Tinju untuk Hadapi Roy Jones 

Melihat banyak komentar negatif yang mengkritik dirinya, Sufmi Dasco lantas menjelaskan bahwa dalam agama Islam, kasus yang menimpa Edhy Prabowo memang merupakan sebuah musibah.

"Namanya kejadian yang tidak mengenakkan itu menurut Islam agama yang saya anut adalah musibah. Kejadian yang menimpa Edhy adalah musibah bagi yang bersangkutan karena kekhilafannya," cuit Sufmi Dasco di Twitter, Sabtu, 28 November 2020.

Dirinya pun lantas memohon maaf kembali, jika pernyataannya itu masih dianggap salah.

Baca Juga: Kasus di Kamboja Hanya 307, Salah Satu Warganya Pasang Orang-orangan Sawah untuk Cegah Covid-19

"Apa yang salah dari ungkapan permohonan maaf saya? Jika ini masih dianggap salah juga, saya minta maaf lagi," kata Sufmi Dasco.

Sufmi Dasco lantas mengungah potongan video perbincangan antara Najwa Shihab dan Quraish Shihab.

Dalam video itu, Quraish Shihab menyebut bahwa kasus korupsi yang menimpa seseorang bisa dikatakan sebuah musibah bagi yang bersangkutan.

Baca Juga: Ungkap Dugaan Tengku Zulkarnain Tidak Jadi Pengurus MUI, Cendikiawan NU: Dia Sosok ‘Trouble Maker'

Quraish Shihab juga mengatakan bahwa tidak ada salahnya mendoakan seorang koruptor.

"Memang musibah. Bisa juga kita katakan itu musibah, hanya dia belum rasakan sekarang, dia rasakan di akhirat nanti. Kita doakan dia, mudah-mudahan dia insaf. Mudah-mudahan setelah dihukum setimpal, dia mendapat pelajaran, mudah-mudahan uang korupsinya dia kembalikan," tutur Quraish Shihab.

Cuitan Sufmi Dasco itu pun mendapat tanggapan dari Ketua Bidang Pengelolaan Opini Publik Partai Gerindra, Vasco Ruseimy, yang membenarkan bahwa kasus korupsi tersebut memang merupakan musibah bagi seluruh masyarakat, terutama Partai Gerindra.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Ungkap Hasil Swab Test, Hidayat Nur Wahid: Cuitan Lama Presiden Tetap Relevan

"Betul banget bang @Don_dasco, hal ini memang musibah untuk kita semua," cuit Vasco Ruseimy.

Vasco Ruseimy lantas menyebut bahwa pernyataan Ernest Prakasa hanyalah pernyataan dari seseorang yang sok tahu.

"Pernyataan si @ernestprakasa yang sok tahu, pernah menghina ulama dan juga bukan seorang muslim, cuma buat panggung lawakannya," kata Vasco Ruseimy.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler