Rahayu Saraswati Disebut Suap Edhy Prabowo, Hashim Djojohadikusumo: Anak Saya Korban Fitnah Jahat

5 Desember 2020, 08:03 WIB
Wakil Ketua DPP Gerindra Hashim Djojohadikusumo (kiri) dan putrinya, Saraswati Djojohadikusumo (kanan) berjalan saat akan menyampaikan hak jawab atas pemberitaan Majalah Tempo di Jakarta, Jumat, 4 November 2020. /ANTARA/Aditya Pradana Putra/ANTARA

PR BEKASI - Dugaan korupsi perizinan ekspor benih lobster yang dilakukan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo diduga menyeret beberapa nama dari Partai Gerindra.

Pasalnya, kasus tersebut juga ikut menyeret keluarga Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus korupsi tersebut lantaran perusahaan keluarganya, PT Bima Sakti Mutiara (BSM) diduga melakukan suap untuk memperoleh izin ekspor benih lobster.

Baca Juga: Kesal Dikhianati Edhy Prabowo, Prabowo Subianto: Dia Saya Angkat dari Selokan dan Ini Balasannya

Menanggapi hal tersebut, adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku tak rela, anaknya, Rahayu Saraswati menjadi korban fitnah jahat tersebut.

"Saya tidak rela anak saya jadi korban fitnah jahat, saya tidak rela. Saya adakan acara ini mengundang bapak-bapak sekalian sebetulnya untuk anak saya," kata Hashim saat konferensi pers terkait ekspor benih lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 5 Desember 2020.

Dia menuturkan, kalau orang memfitnah dirinya saja, itu mungkin masih bisa dia biarkan begitu saja. Tapi ketika Rahayu Saraswati yang difitnah, dia merasa harus membuat klarifikasi.

"Anak saya tulus, dia bisa tinggal di New York (AS), di Paris (Perancis), di London (Inggris), di Roma (Italia), di mana saja. Dia bisa foya-foya ya, tapi tidak dilakukannya," kata Hashim.

Baca Juga: Warga Mustika Jaya Harus Siap-siap! PLN Akan Padamkan Listrik Sementara Selama 6 Jam

Hashim merasa, ada motivasi politik tertentu di balik berita pengaitan dirinya dan juga anaknya dengan kasus suap Edhy Prabowo.

Dia menilai, adanya motivasi politik untuk menjatuhkan nama keluarganya, sehingga dapat mempengaruhi hasil Pilkada 2020, yang mana Rahayu Saraswati menjadi salah satu kontestannya, yakni sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.

Oleh karena itu, Hashim berharap pemberitaan tersebut diluruskan. Melalui kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea, Hashim berharap media massa yang menulis isu tidak benar itu untuk introspeksi diri dahulu.

"Biarlah yang menulis itu introspeksi dulu, kami tunggu dulu. Bila memang dia dengan tulus melakukan klarifikasi, ya tentu kami maafkan. Karena memang faktanya ini benar-benar hitam-putih," kata Hotman Paris mewakili kliennya.

Baca Juga: Buat Ulah di Timnas U-19 Hingga Viral, Serdy Ephy Fano Resmi Dipecat dari Bhayangkara Solo FC

Hotman Paris mengatakan bahwa izin yang dimiliki oleh PT BSM baru memiliki izin terkait budidaya lobster.

Sementara izin ekspor benih lobster belum pernah diberikan oleh pemerintah, kendati sudah diajukan oleh PT BSM.

Lebih lanjut, Hotman Paris mengatakan bahwa kliennya memiliki surat-surat yang dapat menjadi bukti kalau izin ekspor tersebut belum diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Atas dasar bukti-bukti tersebut, Hotman Paris mengatakan bahwa kliennya, keluarga Djojohadikusumo, tidak ikut terlibat dalam kasus penyuapan Edhy Prabowo.

Baca Juga: Kurir Ini Ditangkap Polisi Usai Sebarkan Video Azan 'Hayya Alal Jihad', Ponselnya Disita

Pernyataan Hotman Paris itu juga dibenarkan oleh Hashim Djojohadikusumo yang juga hadir di lokasi bersama anaknya, Rahayu Saraswati dalam acara bersama Deddy Corbuzier.

Hashim mengatakan akan mengedepankan asas kekeluargaan dibanding asas hukum.

"Asas kekeluargaan, ya kami minta klarifikasi dan kami minta (media cetak tersebut) minta maaf," kata Hashim Djojohadikusumo.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler