Tertiup Angin Kencang, Plat Menara Masjid di NTB Berjatuhan

7 Desember 2020, 20:14 WIB
Petugas Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengambil plat atap menara 99 yang jatuh akibat angin kencang yang melanda daerah itu pada Senin, 7 Desember 2020. /ANTARA/Nirkomala/

PR BEKASI - Sejumlah plat atap Menara 99 Masjid Habbul Wathan Islamic Center Mataram berjatuhan akibat disapu angin kencang pada Senin, 7 Desember 2020.

Kepala UPTD Pengelolaan Destinasi Wisata Unggulan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, M Ilham, mengatakan, hingga hari ini pihaknya telah mengumpulkan enam plat atap yang ditemukan tak jauh dari lokasi masjid.

"Sampai saat ini, petugas kami sudah mengumpulkan sekitar 6 plat atap Menara 99 berwarna kuning yang jatuh akibat angin kencang," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Pilkades Serentak di Bekasi Digelar 13 Desember 2020, Kemendagri Beri Perhatian Khusus

Kendati demikian, Ilham mengaku belum dapat memastikan posisi kerusakan atap Menara 99 karena untuk mengetahui bagian plat atap mana yang hilang membutuhkan peralatan khusus. Sebab, menara tersebut memiliki tinggi 99 meter. 

"Tinggi menara itu 99 meter, jadi tidak bisa kita lihat dari bawah. Karena itu, sejauh ini kami belum tahu juga dampak dari lepasnya plat tersebut, mungkin saat hujan baru kita lihat bocor atau tidak," katanya.

Sementara untuk tindak lanjutnya, Ilham akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi NTB, sebab bangunan Islamic Center masih menjadi tanggung jawab DPU.

Baca Juga: Menkominfo Tunjuk Lima Jubir untuk Sosialisasi Vaksin dan Vaksinasi Covid-19

"Tapi, hal itu tidak mengganggu aktivitas di Islamic Center termasuk kegiatan salat berjemaah tetap berjalan seperti biasa," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Mataram Arif Rahman mengatakan angin kencang yang terjadi ini, merupakan dampak dari La Nina.

Sehingga, mengakibatkan terjadinya hujan deras, angin kencang, angin puting beliung, dan gelombang tinggi hingga 2.5 meter.

Baca Juga: Nyawa Sipil Melayang, Rachland Nashidik: Senjata Api Diizinkan untuk Melumpuhkan, Bukan Membunuh

Akibatnya, juga terdapat sekitar 13 pohon di sejumlah titik jalan di Kota Mataram yang tumbang hingga saat ini.

"Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi ini berpotensi terjadi dua sampai tiga hari ke depan. Ini merupakan awal dari musim hujan dan angin kencang, puncaknya akan terjadi pada akhir Desember 2020, Januari, dan Februari 2021," katanya.

Terkait dengan itu, Arif mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana, dan hindari keluar rumah ketika terjadi cuaca ekstrem.

Baca Juga: Masih Tak Hadir, Polisi Buka Kemungkinan Jemput Paksa Habib Rizieq Jika Tak Penuhi Panggilan

Terutama di jalan-jalan yang rawan bencana pohon tumbang, seperti di Jalan Langko, Penjanggik, Sriwijaya, Brawijaya, Lingar Selatan, dan Jalan Sudirman Selagalas.

"Jika tidak ada hal yang terlalu penting dan mendesak, sebaiknya di rumah saja." ujarnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler