PR BEKASI - Kapasitas tes untuk mendiagnosa Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkata.
Menurut data yang dicatat, pada pekan pertama Desember 2020, sudah mencapai 96.35 persen dari target yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengatakan, capaian tersebut hampir mendekati target dari WHO.
Baca Juga: 6 Laskar FPI Ditembak Mati, Ustaz Abdul Somad: Bunuh Orang Beriman Balasannya Neraka Jahanam
"Jumlah testing yang sudah dilakukan Indonesia mencapai 96.35 persen dan semakin mendekati target WHO," ujar Wiku Adisasmito, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 8 Desember 2020.
WHO menetapkan target tes Covid-19 untuk setiap negara adalah 1 per 1.000 penduduk per pekan.
Bagi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 267 juta jiwa, maka standar tes yang diberikan WHO adalah 267 ribu orang setiap pekan.
Baca Juga: Desak Jokowi Kejar Akuntabiltas Polri, Rachlan Rachland Nashidik Sampaikan Pesan Menohok
Namun, kata Wiku, peningkatan kapasitas tes ini diikuti dengan tren peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang semakin memburuk.
Hal itu mengindikasikan tingkat penularan virus SARS-CoV-2 semakin tidak terkendali.
Baca Juga: Begini Cara Mendapatkan BLT Pendidikan PIP Rp450 Ribu hingga Rp1 Juta untuk Siswa KIP dan Tanpa KIP
"Tolong pengertiannya. tolong kerja sama yang serius. Jangan sampai kerja keras kita selama ini hilang percuma," ucapnya.
Wiku meminta setiap daerah untuk terus berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat pusat, terutama jika terdapat kekurangan alat-alat kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
Seluruh kebutuhan logistik di setiap daerah harus mencukupi agar mampu menekan tingkat penularan dan risiko bahaya Covid-19.
Baca Juga: Twitter Selama 2020, Cuitan Bintang Emon hingga Fiersa Besari Jadi yang Terpopuler
"Saya minta agar daerah segera berkoordinasi dengan Satgas pusat jika terdapat kekurangan obat-obatan, reagen, maupun Alat Pelindung Diri. Pastikan kebutuhan logistik ini mencukupi, sehingga tidak menghambat penanganan yang dilakukan kepada pasien Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia." tuturnya.***