Sanjung Kinerja KPK , Sahroni: Semenjak dipimpin Firli, KPK Semakin Berani dan Ganas

9 Desember 2020, 17:07 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. /Antara

 

 

PR BEKASI – Bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) pada 9 Desember 2020, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan penilaian atas kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sahroni menilai bahwa KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri semaki bertaji dan ganas memberantas korupsi. 

“Semenjak KPK dipimpin Firli, lembaga antirasuh tersebut kini bisa kita lihat semakin bertaji. Semakin berani dan makin ganas memberantas korupsi,” kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 9 Desember 2020.

Baca Juga: Ketum Jokowi Mania Sebut Bansos yang Dikorupsi Juliari Tak Layak Dimakan oleh Manusia, Mengapa?

Menurut politisi Partai NasDem itu, KPK telah berhasil menjalankan fungsi pencegahan tindak pidana korupsi dengan baik.

Selain itu, menurutnya, KPK pun sekaligus tetap menjalankan penegakan hukum bagi para koruptor, hingga ke tingkat menteri. 

“Kita lihat KPK juga tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan hukum yaitu dari semua kalangan hingga ke tingkat menteri,” tuturnya. 

Baca Juga: Klaim Alien dan AS Buat Perjanjian Rahasia, Israel: Minta Tak Diumumkan ke Manusia karena Belum Siap

Lanjutnya, KPK tetap harus fokus dalam fungsi pencegahan dengan terus membina kerja sama dengan lembaga-lembaga negara lain untuk membuat sistem kerja yang meminimalisiri peluang korupsi.

Dia menilai, kerja sama itu sangat penting demi memperkecil potensi untuk korupsi. 

Menurutnya penangkapan lewat operasi tangkap tangan (OTT) memang dramatis, tapi pencegahan tetap yang utama. 

Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Firli: Sudah Waktunya Kita Melawan Korupsi sebagai Musuh Bersama

Sebagaimana diketahui dalam satu bulan terakhir ini kinerja KPK dalam menangkap pelaku korupsi menjadi sorotan publik. 

Pasalnya berhasil menangkap dua menteri kabinet Indonesia Maju yang terjerat korupsi.  

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan beberapa orang lainnya di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banteng, Rabu 25, November 2020.

Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Firli: Sudah Waktunya Kita Melawan Korupsi sebagai Musuh Bersama

Edhy ditetapkan tersangka terkait dugan korupsi ekspor benih lobster (benur). 

Selain Edhy Prabowo, enam orang lainnya pun telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut yaitu Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Andreau Pribadi Misata, swasta/Sekretaris Pribadi Menteri Kelautan dan Perikanan Amiril Mukminin.

Selanjutnya, pengurus PT ACK Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, dan Direktur PT DPP Suharjito.

Baca Juga: Siap-siap! BSU untuk Guru Madrasah dan PAI akan Segera Cair di Bank Penyalur

Kemudian, beberapa waktu yang lalu pun KPK menetapkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara sebagai tersangka terkait dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19. 

Dalam kasus korupsi bansos pandemi Covid-19, KPK menetapkan lima tersangka Mensos Juliari Peter Batubara, Matheus Joko Santoso, dan Adi Wahyono, sedangkan pemberi suap Ardian dan Harry Sidabuke.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler