Prabowo-Sandiaga Akhirnya Gabung Kabinet Jokowi, Mardani Ali Sera: Akhirnya Kekuasaan yang Dituju

23 Desember 2020, 17:52 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno (kiri) bersama Prabowo Subianto resmi menjadi menteri Jokowi-Ma'ruf Amin. /Twitter Sandiaga Uno

PR BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik enam menteri baru di Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Desember 2020.

Pelantikan itu pun sempat menarik perhatian publik, lantaran pesaing Jokowi pada Pilpres 2019 yakni Sandiaga Uno dipercaya Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Akhirnya, pasangan pesaing Jokowi di Pilpres 2019, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pun kini resmi menjadi pembantu Jokowi di pemerintahan.

Baca Juga: Dinilai Boros, Donald Trump Tolak Usulan Stimulus Covid-19 900 Miliar Dolar, Tapi Malah Minta Lebih

Ada yang menyambut baik pelantikan tersebut karena dinilai akan mempersatukan dua pasangan yang sempat bersaing dalam satu pemerintahan.

Namun, ada juga yang menyayangkan pelantikan tersebut, salah satunya Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Menurutnya, keputusan Jokowi yang memasukkan pesaingnya ke dalam kabinet yang dipimpinnya, justru berotensi melemahkan demokrasi di Indonesia.

"Bismillah, para menteri baru, baru saja dilantik. Eksperimen pertama Pak @jokowi, di mana kompetitor diajak masuk kabinet. Bagi demokrasi ini bisa melemahkan, karena membentuk persepsi bahwa pada akhirnya kekuasaan yang jadi tujuan," kaya Mardani Ali Sera, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @MardaniAliSera, Rabu, 23 Desember 2020.

Baca Juga: Menteri KKP Anyar Diminta Evaluasi Regulasi Lobster

Mardani Ali Sera mengatakan, untuk menyehatkan demokrasi, partai pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu, seharusnya menguatkan barisan oposisi, bukannya ikut masuk dalam pemerintahan.

"Mestinya untuk menyehatkan demokrasi, semua figur dan partai pendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi menguatkan barisan #KamiOposisi, agar ada check and ballance yang seimbang. Ini akan sehat bagi kebijkan publik yang dihasilkan karena ada kontrol dan pengawasan yang kokoh," tutur Mardani Ali Sera.

Menurutnya, ketimbang memasukkan tokoh kompetitor, alangkah lebih baiknya jika Jokowi menunjuk kalangan profesional untuk jabatan menteri.

Baca Juga: Dante Saksono Dilantik Dampingi Menkes Budi Gunadi, IDI: Dia Amat Pintar, Semoga Kerjanya Optimal

"Penuh sesaknya pemerintahan Pak Jokowi dengan koalisi partai, tentu publik pertanyakan. Masyarakat berharap dalam reshuffle kabinet 2020, Pak Jokowi lebih banyak mengutamakan kalangan profesional dalam menangani pandemi. Karena terbukti lebih bebas dari berbagai kepentingan," kata Mardani Ali Sera.

Meski demikian, Mardani Ali Sera tetap berharap para menteri terpilih mampu menyelesaikan masalah, mengubah wajah birokrasi, dan ego sektoral antarkementerian, yang selama ini masih jadi inti masalah setiap implementasi kebijakan dan penanganan pandemi.

"Seperti persoalan perlindungan kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), stunting, peningkatan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular, serta penguatan health security untuk penanganan pandemi," tuturnya.

Baca Juga: Tolak Tawaran Dampingi Nadiem Makarim, Abdul Mu'ti: Saya Bukan Figur yang Tepat untuk Amanah Itu

Dia juga memberikan kesempatan kepada para menteri baru untuk membuktikan kinerjanya di 100 hari pertama dengan benar dan cepat, juga mewujudkan janji presiden dan melayani rakyat.

"Sambil terus kita kawal dan kritisi kalau ada kebijakan yang melenceng dari amanat konstitusi," ujar Mardani Ali Sera.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler