Kecam Parodi Lagu Indonesia Raya, Azis Syamsuddin: Kedubes Malaysia Harus Ungkap Aktor di Baliknya

28 Desember 2020, 15:36 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin. /ANTARA/Puspa Perwitasari/aa.

PR BEKASI - Baru-baru ini, beredar sebuah video parodi lagu Indonesia Raya yang diunggah di kanal YouTube My Asean yang berlogo bendera Malaysia. Namun saat ini, akun pengunggah sudah tidak ada lagi.

Video tersebut berjudul 'Instrumental Indonesia Raya (Parodi + Video Lirik)'. Di video itu, terdapat ayam berlambang Pancasila dengan latar warna Merah Putih. 

Video diawali dengan suara ayam berkokok. Aransemen lagu hampir sama dengan lagu 'Indonesia Raya'. Sedangkan liriknya secara garis besar berisi penghinaan terhadap Indonesia. Ada juga lirik yang menyinggung Presiden Joko Widodo dan Proklamator Soekarno.

Baca Juga: Bromo Syaratkan Para Wisatawan untuk Bawa Hasil Negatif Rapid Test Antigen

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengecam dan mengutuk keras penghinaan dan pelecehan lagu Indonesia Raya di kanal Youtube My Asean.

Dia mendesak Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia untuk Indonesia dapat mengambil langkah konkrit terkait persoalan tersebut.

"Kedubes Malaysia juga harus mengungkap aktor dibalik parodi lagu Indonesia Raya yang membuat masyarakat Indonesia geram dan dapat menimbulkan efek buruk bagi hubungan bilateral ke dua negara," kata Azis Syamsuddin di Jakarta, Senin, 28 Desember 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Dipaksa Akui Kim Jong Un sebagai Tuhan, Umat Kristen di Korut Jadi Bahan Uji Coba Senjata Kimia

Politikus Partai Golkar itu meminta Pemerintah Malaysia untuk menangkap pelaku pelecehan lagu Indonesia Raya tersebut dan mengumumkannya secara resmi.

Azis Syamsuddin juga menegaskan bahwa tindakan mengubah lagu Indonesia Raya merupakan sebuah penghinaan terhadap Simbol Negara bangsa Indonesia.

"Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan salah satu empat Simbol Negara selain Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara," ujar Azis Syamsuddin.

Baca Juga: Rekaman CCTV Tol Japek Masih 'Kasar', Komnas HAM: Perlu Analsisi Lebih Dalam

Dia juga meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan institusi negara seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Badan Intelijen Negara (BIN) dapat melakukan komunikasi, koordinasi serta mengambil langkah tegas dan terukur terhadap permasalahan tersebut.

Azis Syamsuddin juga meminta Kemenlu RI harus tegas menyampaikan nota diplomatik, dengan mengirimkan surat protes kepada Pemerintah Malaysia.

"Dan pihak BSSN serta BIN dapat segera bekerja melakukan investigasi dan menggali informasi terhadap motif tersebut. Antarnegara tetangga perlu saling menghormati," ujar Azis Syamsuddin.

Baca Juga: Sayangkan Jika PTPN Ingin 'Habisi' Pesantren HRS, Refly Harun: Tempuh lah Jalur Hukum yang Beradab

Sementara itu, Pemerintah Malaysia melalui keterangan Kedubes Malaysia di Indonesia menegaskan bahwa pihaknya mengutuk keras tindakan provokasi yang berusaha merusak hubungan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia.

Pemerintah Malaysia juga memastikan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan, dan akan menindak tegas pelaku jika terbukti pelaku adalah warga negara Malaysia.

"Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menegaskan bahwa pihak berkuasa Malaysia sedang melakukan penyelidikan atas perkara tersebut. Sekiranya didapati video tersebut dimuat oleh warga negara Malaysia, tindakan tegas akan dikenakan berlandaskan peraturan perundang-undangan yang ada," cuit Kedubes Malaysia di Indonesia melalui Twitter @MYEmbJKT, Senin, 28 Desember 2020.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler