Menkes Budi Gunadi Sebut Varian Baru Covid-19 Lebih Mudah Menular tapi Belum Terbukti Lebih Ganas

29 Desember 2020, 21:40 WIB
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. /YouTube.com/Setpres RI

PR BEKASI - varian baru Covid-19 ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu. Hingga saat ini, Covid-19 yang diyakini 70 persen lebih mudah menular tersebut sudah menginfeksi beberapa negara.

Atas beredarnya kabar tersebut, sejumlah negara telah membuat kebijakan untuk melakukan pembatasan termasuk pada sektor penerbangan.

Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus tersebut.

Baca Juga: Tewaskan Satu Orang, Polisi Tangkap 3 Pelaku Tawuran dari Kelompok Remaja Manggarai Barat

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa berdasarkan pendapat para ahli varian baru Covid-19 lebih mudah menular.

Namun, mutasi varian baru virus ini belum terbukti lebih ganas.

"Virus ini memang terbukti lebih mudah menular, (tetapi) virus ini, mutasi ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal," kata Budi dalam konferensi pers dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal resmi Youtube Sekretariat Presiden RI pada Selasa, 29 Desember 2020.

Baca Juga: RSF Sebut Ada 50 Jurnalis Terbunuh dan 387 Dipenjara Sepanjang 2020

Menurutnya, varian baru Covid-19 tersebut juga telah terbukti dapat terdeteksi menggunakan alat tes pada umumnya. Salah satunya yakni melalui tes swab antigen atau tes PCR.

Namun, Budi tidak dapat memastikan apakah Covid-19 jenis baru ini sudah ada di Indonesia atau belum.

Pasalnya, menurut Budi, dibutuhkan pemeriksaan genetis untuk bisa mendeteksi virus yang dinamai N5001Y ini.

Baca Juga: Upayakan Beri yang Terbaik, Bio Farma Lakukan Digitalisasi Pendistribusian Vaksin Covid-19

"Karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, harus di sequence genetic information dari virus ini," katanya.

Sebelumnya, Budi dikabarkan akan membentuk tim khusus untuk mengantisipasi virus Covid-19 versi mutan yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

"Kami sudah mendengar ada berita tersebut. Yang kami lakukan adalah kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain tersebut." kata Budi dalam jumpa pers dari kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan RI pada Jumat, 25 Desember 2020 lalu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler