Warganet Desak Ali Ngabalin Dipolisikan, Roy Suryo: Like saja Dilaporkan, Apalagi Ini Menyebarkan

11 Januari 2021, 14:40 WIB
Roy Suryo (kanan) komentari unggahan foto di akun Ali Ngabalin (kiri). /Foto kolase dari ANTARA Bayu Prasetyo dan Instagram @krmtroysuryo2.

PR BEKASI – Pakar Telematika Roy Suryo meminta Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin untuk membuat klarifikasi terkait unggahan foto menampilkan pesawat jatuh yang sempat gegerkan publik.

Menurut Roy Suryo, klarifikasi tersebut perlu dilakukan mengingat banyak netizen yang mendesak Ali Mochtar Ngabalin dilaporkan ke polisi karena telah menyebar foto hoaks.

“Banyak Netizen mendesak Ali Mochtar Ngablain, TAU @KSPgoid dipolisikan karena menyebar foto hoak di tengah musibah,” kata Roy Suryo dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @KRMTRoySuryo2, Senin, 11 Januari 2021.

Lanjut, Roy Suryo menuturkan bahwa Ali Ngabalin perlu menjelaskan bahwa akun yang dipakai untuk membagikan foto itu adalah asli miliknya dan dikelola oleh siapa.

Baca Juga: Sempat Tersandung Kasus Narkoba, Millen Cyrus Dikabarkan Sudah Selesai Jalankan Rehabilitasi

“Ada baiknya yang bersangkutan klarifikasi dulu, akun @AliNgabalinNew itu asli miliknya, dipegang sendiri atau bagiamana?,” tutur Roy Suryo. 

“Karena ‘Like’ saja dilaporkan, apalagi ini menyebarkan,” ucapnya. 

Dalam cuitan sebelumnya, Roy Suryo menyampaikan kendati unggahan foto pesawat jatuh itu telah dihapus oleh Ali Ngabalin, tapi banyak warganet yang mentangkap layar gambar itu. 

“Meski twit yang menggunakan foto ‘pesawat’ editan kemarin, sudah dihapus akun @AliNgabalinNew. Namun banyak yang sudah men-screenshot-nya seperti ini,” kata Roy Suryo. 

Roy Suryo berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar tidak mudah menyebarkan hoaks di tengah musibah yang tengah terjadi. 

Baca Juga: Tak Kenal Lelah, Basarnas Kembali Temukan 4 Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air Siang Ini

“Semoga hal ini jadi pelajaran berharga bagi kita, sekali lagi jangan sebar hoak di tengah musibah,” tutur Roy Suryo.

Diketahui, Ali Ngabalin mengunggah foto yang menampilkan sebuah pesawat tengah menukik tajam ke laut pada Minggu, 10 Januari 2021.  

Dalam unggahan foto tersebut Ali Ngabalin menuliskan narasi sebagai berikut

“Wahai Zat yang menghidupkan dan mematikan tiada daya dan upaya kecuali di tanganMu-lah semuanya bisa terjadi. Temani mereka semua dalam kasih dan sayangMu. Aamin amin Ya Rabbal’Alamin,” kata Ali Ngabalin. 

Baca Juga: Guru Besar USU Diduga Hina dan Sebut SBY Tak Bernyali Layaknya Jokowi, Ossy: Profesor Minim Etika

Satu hari berselang, Ali Ngabalin meminta maaf ke publik atas cuitan serta foto yang sempat bikin gaduh publik. 

Ali Ngabalin menyampaikan bahwa cuitan tersebut dimaksudkan untuk memanjat doa serta turut prihatin terhadap insiden jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu, 9 Januari 2021.

“Teman yang baik hati cuitan saya sebelumnya adalah doa dan keprihatinan atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air,” kata Ali Ngabalin dikutip dari Twitter @AliNgabalinNew, Senin, 11 Januari 2021. 

Lanjut, Ali Ngabalin menyebutkan bahwa ia tak bermaksud menyebarkan sesuatu yang salah. Oleh karena itu ia mengaku akan menghapus cuitan tersebut. 

Baca Juga: Unggahannya Bikin Gaduh Publik, Ali Ngabalin: Tak Ada Niat Apapun untuk Sebarkan Sesuatu yang Salah

“Saya tidak ada niat apapun untuk menyebarkan sesuatu yang salah, maafkan saya dan agar tidak menimbukan persepsi salah yang berkepanjangan di ruang publik maka dengan ini saya hapus,” kata Ali Ngabalin. 

Unggahan foto itu pun sempat dianalisa oleh Roy Suryo. Ia mensinyalir disinyalir foto yang dibagikan oleh Ali Ngabalin adalah hasil editan. 

“Foto yang diunggah di akun @AliNGabalinNew Minggu, 10 Januari 2021 20.13 WIB disinyalir hasil editan,” kata Roy Suryo.

Roy Suryo menjelaskan apabila analisis kecepatan jatuh Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kurang lebih 555.457 KM per jam, maka hanya bisa ditangkap dengan kameras DSLR.

"Maka foto sejenis tersebut hanya dapat dibuat dengan kamera (DSLR?) shutter di atas 1/125 detik dan diafragam f/16 atau lebih, bukan HP,” tutur Roy Suryo.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler