Rocky Gerung Soroti Pernyataan Jokowi yang Sebut Curah Hujan jadi Penyebab Banjir Kalsel

19 Januari 2021, 08:38 WIB
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Jokowi soal banjir di Kalsel. /Instagram.com/@rocky_gerung_official

PR BEKASI - Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan (Kalsel) Kisworo Dwi Cahyono menegur Presiden Joko Widodo alias Jokowi karena menyalahkan curah hujan sebagai penyebab banjir Kalsel.

"Kalau hanya menyalahkan hujan mending enggak usah ke sini," ujar Kisworo.

Padahal menurutnya kedatangan Jokowi ke lokasi banjir Kalsel seharusnya bisa dijadikan momen untuk berani memanggil perusahaan tambang, sawit, hutan tanaman industri (HTI), dan hak pengusahaan hutan (HPH).

Baca Juga: Lakukan Investigasi, China Temukan Es Krim yang Terkontaminasi Covid-19

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung kecewa dengan tanggapan Jokowi sebagai Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang seharusnya bisa menjelaskan penyebab banjir ini lebih detail.

"Misalnya, ujung daun yang harusnya bisa menguapkan air sudah tidak ada lagi, karena sudah berubah jadi tambang, itu logikanya, masa pak Jokowi sarjana kehutanan gak ngerti fungsi pohon sebagai penguap air, itu logika biasa dalam biologi," ucapnya.

Ia juga menyayangkan tindakan Jokowi lantaran tidak bisa memanfaatkan momen ini untuk memperlihatkan pengetahuannya soal kehutanan.

Baca Juga: JKP jadi Program Jaminan Sosial Terbaru, Solusi bagi Pekerja yang Kehilangan Pekerjaan

"Presiden sebetulnya bisa bilang, 'saya sarjana kehutanan nanti saya terangkan, saya masih periksa itu data-datanya', baru terlihat kegembiraan orang," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 19 Januari 2021.

Namun, karena Jokowi menyalahkan curah hujan, Rocky Gerung menilai saat ini orang-orang sedang mempertanyakan pengetahuan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Sekarang orang menganggap Jokowi ada pengetahuan apa nggak, masa sarjana kehutanan tidak bisa menerangkan topologi klimatologi, proses biologi mengapa pohon harus menyimpan air," ucapnya.

Baca Juga: Diduga Suap Mantan Presiden Korea Selatan, Bos Samsung Akan Jalani 2.5 Tahun Penjara

Rocky Gerung menganggap persoalan ini serius lantaran menginginkan presiden juga bisa menjadi seorang akademisi, apalagi tentang hutan di Kalsel yang merupakan bidang Jokowi juga.

Ia juga menyebut, ini adalah kesempatan Jokowi untuk unjuk gigi, menerangkan apa sebenarnya penyebab banjir ini, walaupun memang pada akhirnya harus berangkat dari analisis ekonomi politik.

"Kenapa pohon itu tidak menguapkan air, karena pohon itu telah berubah jadi gelondongan, kenapa jadi gelondongan, karena ada kebutuhan industri, kenapa ada kebutuhan industri, karena pulau Jawa memerlukan kayu," tuturnya.

Baca Juga: Gerak Cepat dan Tepat, Kemensos Kumpulkan Pengungsi di Satu Titik serta Bangun 6 dapur Umum

Oleh karena itu menurutnya, publik termasuk Walhi tidak lagi melihat kehadiran Jokowi di Kalsel sebagai upaya yang serius untuk meneliti persoalan sebetulnya dari banjir tersebut.

"Karena komentar pertama presiden adalah tidak serius, menganggap bahwa banjir itu karena kelebihan hujan, itu common sense, orang harusnya analisis, kenapa Sungai Barito tidak bisa lagi menampung air," ucapnya.

Jika menggunakan logika, ucap Rocky Gerung, kalau 50 tahun yang lalu sungai Barito bisa menampung air, maka pertanyaannya kenapa sekarang tidak.

Baca Juga: Bersinergi dengan Menkominfo, Sandiaga Uno: Sinyal Komunikasi Sangat Penting bagi Wisatawan

"Sekarang air seharusnya kembali ke rumahnya di hutan, ternyata tidak ada pohon yang memerlukan air lagi, jadi airnya tidak bermukim lagi di rumahnya, maka dia langsung pergi ke sungai, logikanya begitu," tuturnya.

"Jadi kenapa ada banjir, karena rumah air itu hutannya, kan yang butuh air itu kan pohon dan air itu sifatnya dia mengalir masuk ke pohon, membawa air naik ke atas pucuk dahannya lalu diuapkan," sambungnya.

Oleh karena itu, ungkapnya, sudah satu minggu belakangan Walhi memperlihatkan peta soal deforestasi di Kalimantan sejak 50 tahun yang lalu hingga 2020 untuk mengkritik Jokowi.

Baca Juga: Ini Isi 'Tas Siaga Bencana' untuk Hadapi Multi Risiko Bencana hingga Maret Nanti

Peta deforestasi Walhi di Kalimantan. /YouTube Rocky Gerung Official

"Walhi menganggap, pak Jokowi tidak mengerti deforestasi itulah yang menyebabkan banjir, tapi Walhi kan gak bisa terangkan itu secara akademis, karena menganggap pak Jokowi mestinya paham dong, kan dia belajar juga soal semacam itu," ujar Rocky Gerung.

Dalam kunjungan Jokowi ke Kalsel, ia menyatakan bahwa banjir di Kalsel adalah yang terbesar selama 50 tahun terakhir.

Baca Juga: Cetak Dua Gol, Ibrahimovic Tegaskan Posisi AC Milan di Puncak Klasemen Sementara Serie A

Curah hujan yang tinggi selama hampir 10 hari berturut-turut, kata Jokowi, menyebabkan daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik tidak lagi mampu menampung debit air yang mencapai sebesar 2,1 miliar kubik air.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler