Setop Memisah karena Suku dan Agama, Susi Pudjiastuti: Kita Harus Bangga Indonesia Kaya akan Budaya

30 Januari 2021, 06:01 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. /Instagram.com/@susipudjiastuti/

PR BEKASI - Baru-baru ini, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dibuat geram dengan pernyataan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut Islam adalah agama arogan.

Susi Pudjiastuti lantas mengajak warganet untuk meng-unfollow akun Twitter Abu Janda untuk menghentikan pernyataan-pernyataannya yang sering melukai perasaan publik.

Ajakan Susi Pudjiastuti itu ternyata mendapat berbagai respons dari warganet, ada yang mendukungnya tapi ada juga yang menghujatnya.

Baca Juga: Abu Janda Terkesan Kebal Hukum, Sherly Annavita: Negara Tak Boleh Kalah dari Rasisme dan Para Pelakunya!

Tak sedikit warganet yang menuduh Susi Pudjiastuti menyerang Abu Janda lantaran sudah tak menjabat lagi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Susi Pudjiastuti lantas menjelaskan bahwa dirinya terlahir dari orang tua yang beragama Islam dan tergabung dalam ormas Islam NU dan Muhammadiyah.

"Ibu saya NU, ayah saya Muhammadiyah. Dan dua organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu dan belum mengerti Islam," kata Susi Pudjiastuti, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @susipudjiastuti, Sabtu, 30 Januari 2021.

Baca Juga: Indra Bekti Positif Covid-19, Aldila Jelita: Bersyukur Masih Bisa Mendengar Suaranya dan Menjaganya

Lantas Susi Pudjiastuti pun ikut terusik untuk angkat bicara terkait pernyataan Abu Janda, bukan sebagai orang dari ormas Islam, tapi dari seseorang yang mencintai kedamaian dan keberagaman.

"Sayapun terusik untuk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman," kata Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti mengatakan, di saat pandemi seperti saat ini sudah saatnya segala macam pernyataan bernada provokatif dan sikap saling menghujat perbedaan segera dihentikan.

Baca Juga: Aldi Taher Mengaku Dirinya Ustaz, Dewi Perssik: Gak Aku Seriusin Takutnya Nanti Aku Stress

"Beberapa waktu ini di tengah pandemi kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif yang mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, membully perbedaan, dan lain-lain. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan," tuturnya.

Susi Pudjiastuti lantas mengajak semua pihak untuk menghentikan hujatan karena dasar perbedaan, dan menghentikan mengikuti akun-akun yang selalu memprovokasi dan merusak kedamaian.

"Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Kita setop, hentikan juga mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian dan kebersamaan kita," ujar Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Sentil Mardani Ali Sera, Guntur Romli: PKS Parpol yang Diuntungkan oleh HTI-FPI sebagai 'Tukang Pukul'

Terakhir, Susi Pudjiastuti mengajak seluruh masyarakat untuk bangga dengan segala perbedaan yang ada di Indonesia, karena hal itulah yang membuat Indonesia kaya akan budaya.

"Kita harus bangga dengan segala perbedaan-perbedaan yang ada, yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya. Stop memilah dan memisah karena suku dan agama," ujar Susi Pudjiastuti.***



Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler