Sebut Wacana Pam Swakarsa Dibuat 'Grusa-grusu' Bikin Ruwet, Amien Rais: Saya Agak Miris dan Galau

31 Januari 2021, 07:07 WIB
Amien Rais turut menyoroti wacana pembentukan Pam Swakarsa oleh Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Listyo Prabowo. /YouTube Amien Rais

PR BEKASI - Mantan Ketua Umum sekaligus pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais turut menyoroti rencana Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo terkait pengaktifan kembali Pengamanan (Pam) Swakarsa.

Sebagaimana diketahui, Pam Swakarsa pernah dibentuk pada 1998 oleh Orde Baru yang melibatkan peranan sipil untuk menghadang demonstrasi mahasiswa.

Dalam sejarahnya, Pam Swakarsa dikenal 'galak' membubarkan aksi demonstrasi karena menggunakan kekerasan fisik.

Baca Juga: Diduga Serpihan Meteor, Warga Lampung Tengah Dengar Bunyi Dentuman Keras dan Benda Berat Jatuh

Terkait hal tersebut, Amien Rais mengaku resah dengan rencana Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo dengan mengaktifkan kembali Pam Swakarsa.

"Saya agak miris dan galau ketika pak Kapolri baru itu merencanakan membentuk Pam Swakarsa yang lain dengan gaya 1998," kata Amien Rais dalam kanal YouTube-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 31 Januari 2021.

Amien Rais mengungkap, pembentukan atau pengaktifan kembali Pam Swakarsa seolah-olah terburu-buru justru menimbulkan dampak yang negatif.

Baca Juga: Jadi Kelompok Paling Rentan Tertular dan Meninggal, Pandu Riono Gaungkan Petisi: Vaksin untuk Lansia Segera!

"Kalau Pam Swakarsa dibuat 'grusa-grusu' itu bisa menimbulkan risiko yang tidak mungkin kita bayangkan," tutur Amien Rais.

Pasalnya, lanjut Amien, indikator keamanan dan ketertiban dapat bersifat subjektif antar sesama kelompok sipil yang terlibat sehingga menghambat tindakan di lapangan.

"Kelompok sadar keamanan dan ketertiban masyarakat. Nah, siapa yang mengukur? Ini menimbulkan semacam keruwetan, satu sama lain merasa lebih sadar," ucap Amien Rais.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Diimbau Lakukan Isolasi Mandiri, Perhatikan 6 Hal Ini Selama di Rumah

Para kelompok sipil yang terlibat Pam Swakarsa, tambah Amien, memiliki catatan historis bersifat arogan karena beranggapan sebagai penegak keamanan dan ketertiban.

"Saya masih ingat teman-teman Pam Swakarsa ada kecenderungan pamer. Memang bukan senjata api, tapi senjata biasa," ujar Amien Rais.

Dalam penyeleksian kelompok sipil yang terlibat Pam Swakarsa, tambah Amien, ada kalanya terjadi kelalaian sehingga masuk orang-orang sipil yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Dianggap Seksis, Iklan Imbauan 'di Rumah Saja' oleh Pemerintah Inggris Diprotes Masyarakat

Amien menilai, orang-orang yang tidak diinginkan tersebut ada kemungkinan enteng tangannya dalam menindak pelanggaran keamanan dan ketertiban.

"Ada kemungkinan Pam Swakarsa itu kalau sampai kesusupan orang-orang yang tidak seperti yang dimaksudkan, bisa-bisa nanti ada yang enteng tangannya melakukan pelanggaran HAM berat atas nama keamanan," tutur Amien Rais.

Adanya potensi enteng tangan pelaku Pam Swakarsa, ungkap Amien, dapat menimbulkan dampak yang lebih berbahaya yakni proxy killing.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Resmi Dicopot dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya

"Pam Swakarsa itu punya potensi terjadinya proxy killing, orang sipil membunuh sama-sama sipil. Yang mengendalikan oknum Polri yang gak bertanggung jawab," kata Amien Rais.

Oleh karena itu, Amien Rais meminta wacana pengaktifan kembali Pam Swakarsa melibatkan beragam pihak agar dapat dibentuk dengan matang.

"Saya membuat catatan supaya kita tidak gegabah, diuji kelayakannya, bukan semata-mata dengan DPR yang satu-dua jam. Tapi, kemudian kita dengarkan masukan-masukan dari segala macam pihak supaya kita tidak mengulangi kesalahan sejarah 22 tahun lalu," ujar Amien Rais.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Resmi Dicopot dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya

Pada penutupnya, Amien Rais sebagai tokoh reformasi menyampaikan saran kepada Kapolri baru agar sebaiknya dibatalkan saja wacana pembentukan Pam Swakarsa disebabkan banyak dampak buruknya.

"Saya memohon ditinjau kembali dan dibatalkan saja. Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya," ucap Amien Rais.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Amien Rais Official

Tags

Terkini

Terpopuler