AHY Bongkar Upaya Makar di Tubuh Demokrat, Pengamat: Otak Pelakunya Tak Pantas Jadi Pemimpin Negeri

2 Februari 2021, 06:52 WIB
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam. /ANTARA/ANTARA

PR BEKASI - Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam turut menanggapi isu soal adanya gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

Ahmad Khoirul Umam mengatakan bahwa upaya pengambilalihan kepemimpinan dalam partai politik bisa dilakukan secara cepat dan sistematis.

Oleh karena itu, Ahmad Khoirul Umam menilai sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merespons cepat isu tersebut dengan sangat tegas sudah sangat tepat dilakukan.

Baca Juga: Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko Beri Pesan ke AHY: Jadi Pemimpin Harus Kuat, Jangan Baperan!

"Wajar AHY merespons cepat dan tegas, karena jika dibiarkan, tindakan makar itu bisa berjalan cepat dan sistematis," kata Ahmad Khoirul Umam, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 2 Februari 2021.

Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) itu lantas mencontohkan apa yang terjadi pada Partai Berkarya.

Ahmad Khoirul Umam mengatakan, semula pihak-pihak internal Partai Berkarya tidak percaya bahwa pembajakan kepemimpinan partai tersebut akan terjadi.

Baca Juga: Galih Ginanjar Tak Mau Bertemu Dengannya, Barbie Kumalasari Geram: Bukannya Menghargai Orang yang Berjuang Dia

Namun, ketika tiba-tiba muncul gerakan Kongres Luar Biasa (KLB) dadakan, kemudian dengan begitu cepat mendapatkan legalisasi dari Menkumham, mereka menjadi terkaget-kaget.

"Itu akibat dari sikap menyepelekan setiap informasi intelijen. Dalam dunia intelijen, sekecil apapun informasi tidak boleh disepelekan, meskipun tidak boleh dipercaya begitu saja. Mereka harus waspada," kata Ahmad Khoirul Umam.

Oleh karena itu, menurutnya, sikap tegas dan responsif AHY itu bisa dipahami sebagai upaya untuk membentengi partainya dari cara-cara politik kotor yang mencoba membajak kepemimpinan organisasi melalui jalan pintas.

Baca Juga: Dituduh Jadi Penyebab Retaknya Hubungan Stefan William-Celine Evangelista, Natasha Wilona: Aku Sih Ketawa Aja

"Cara-cara semacam itu jelas tidak elok dan tak sesuai etika berdemokrasi. Otak pelakunya tak pantas menjadi pemimpin negeri," ujarnya.

Sebelumnya, AHY mengumumkan bahwa ada gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

AHY mengatakan hal itu diketahuinya dari laporan para pimpinan dan kader Demokrat yang merasa tidak nyaman, dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketua Umum Partai Demokrat (Ketum PD).

Baca Juga: Mayoritas Parpol Tak Mau Revisi UU Pemilu, Jimly Asshiddiqie: Ya Sudahlah, yang Penting Capres 2024 Jangan Dua

Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti dengan paksa Ketum PD tersebut dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung.

"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," ujar AHY.

AHY menjelaskan bahwa konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketum PD yang sah adalah dengan menyelenggarakan KLB.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler