Viral! Aksi Petugas Rampas HP Warga Saat Evakuasi Jenazah Covid-19 di Tengah Banjir Tuai Kontroversi

20 Februari 2021, 17:14 WIB
Tangkapan layar video memperlihatkan seorang petugas ber-APD (kiri) sedang merampas telepon genggam seorang wanita saat proses evakuasi jenazah pasien Covid-19 di tengah banjir. /Twitter/@DivHumas_Polri

PR BEKASI – Sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas ber-APD saat proses evakuasi jenazah pasien Covid-19 di tengah banjir menuai kontroversi warganet di media sosial Twitter.

Pasalnya dalam video berdurasi satu menit 30 detik yang diunggah oleh akun @DivHumas_Polri tersebut terlihat salah satu petugas merampas secara paksa telepon genggam milik seorang wanita.

Pada awalnya. video tersebut memperlihatkan sekelompok petugas ber-Apd dari Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 dengan perahu karet di tengah terjangan banjir.

Baca Juga: Bandingkan Titik Banjir Era Ahok dan Anies, Budiman Sudjatmiko: Memang Ngehek Sih

POLDA METRO JAYA - Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya Evakuasi Jenazah Ditengah Banjir,” bunyi caption unggahan, tersebut dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @DivHumas_Polri pada Sabtu, 20 Februari 2021.

Namun pada detik ke-35, salah seorang petugas yang sebelumnya berada di kanan perahu terlihat merangsek ke sisi kiri dimana terdapat wanita yang diduga sedang merekam aksi evakuasi tersebut.

Tanpa diduga, petugas ber-APD tersebut kemudian merampas secara paksa telepon genggam dari wanita yang berada di balik pagar rumahnya tersebut.

Baca Juga: Wapres Klaim Penanganan Covid-19 RI Lebih Baik dari Negara Lain, Rizal Ramli: Kok Ngibulnya Makin Fasih?

Setelah merampas telepon genggam, petugas tersebut tampak mengotak-ngatik telepon genggam milik wanita tersebut sambal berjalan terus mengiringi perahu karet pembawa jenazah.

Setelah beres mengotak-ngatik telepon genggam rampasannya, petugas ber-APD tersebut kemudian meletakan telepon genggam wanita tersebut di sebuah pagar rumah warga. 

Tak sampai disitu, para petugas juga kemudian berteriak kepada warga untuk tidak merekam aksi evakuasi tersebut.

Baca Juga: 6 Bulan Tersesat di Gurun Libya, 8 Anggota Keluarga Asal Sudan Tewas Kelaparan

“Pak jangan divideoin, kamera gak boleh woi. Bubar,” teriak salah satu petugas ber-APD.

Unggah tersebut sontak dibanjiri oleh komentar dari para warganet yang kecewa terhadap perlakuan kasar yang dilakukan oleh petugas ber-APD tersebut.

Ini kenapa ya HP warga dirampas? Apa emang gak boleh ngevideoin? Klo emang gak boleh apa musti kayak gitu caranya?,” tulis akun @ardi###.

Apa alasan ga boleh divideoin? Mereka video dari area privat, rumahnya sendiri lho. Apa alasan merampas dan diduga menghapus video/foto dalam hp? Trus kenapa yg depan ga pake APD?," tulis akun @Dick###.

Baca Juga: Bantah Tudingan Megawati Belum 'Move On' dari SBY, Politisi PDIP: SBY Menteri Kasayangan

Ke ibu2 kok gini banget? Klo di sarung tangan yg ngerampas ada covid trus bersentuhan dengan ibu itu gmana?,” tulis akun @Erikson###.

Kenapa detik ke 35 hapenya dirampas. Sedangkan dari tim mereka sendiri sedang mendokumentasikan dari depan dan kemudian dipublikasikan dikanal ini. Mohon penjelasan,” tulis akun @achro###.

Sampai artikel ini dibuat, pihak Polda Metro Jaya masih belum memberikan komentarnya terkait unggahan video tersebut dan unggahan di Twitter @DivHumas_polri pun sudah dihapus.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler