Anggap Pemerintah Mabuk Utang hingga Buat Perpres Miras, Ustaz Fadlan: Anak Papua adalah Aset Gemilang Bangsa

1 Maret 2021, 20:17 WIB
Pemimpin Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) sekaligus pendiri Pesantren Nuu Waar melalui yaitu Ustaz Fadlan Garamatan soroti Perpres soal Investasi Industri Miras di Papua. /Tangkapan Layar kanal Youtube Amazing People

PR BEKASI - Ustaz kondang pendiri Pesantren Nuu Waar melalui Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadlan Garamatan menyatakan ikut menentang Peraturan Presiden (Perpres) No. 10 Tahun 2021 terkait investasi industri minuman keras (miras) di Papua.

Seperti diketahui bahwa Perpres yang diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 2 Februari 2021 lalu itu disebut berlaku untuk empat Provinsi, seperti Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Papua.

Ustaz Fadlan Garamatan menilai dengan adanya kebijakan oleh pemerintah seperti ini, seolah menampakkan kondisi pemerintahan yang sedang mabuk karena tengah terlilit utang yang menumpuk.

Sehingga pemerintah mengambil langkah untuk mendapatkan keuntungan yang dinilainya haram.

Baca Juga: Video Lawas Soeharto Tengah Ngelawak Viral di Media Sosial, Warganet: Sangat Berwibawa 

Langkah tersebut, menurut Ustaz Fadlan, hingga kini terus mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah serta para tokoh agama di Papua.

"Pemerintah mulai mabok dan rasa puyeng dengan utang dengan menghalalkan segala macam cara untuk merauk keuntungan yang serba haram, dengan keluarnya PP tentang di bangunnya Pabrik Miras di Irian," kata Ustaz Fadlan Garamatan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitternya, Senin, 1 Maret 2021.

Ustaz Fadlan Garamatan mengungkapkan bahwa generasi muda Papua merupakan bagian dari aset gemilang bangsa yang memiliki hak yang sama untuk bisa berpeluang menjadi pemimpin besar bangsa Indonesia, seperti menjadi Presiden.

Karena itu adanya kebijakan investasi industri miras itu, seolah telah membunuh cerahnya masa depan generasi muda Papua, baik karakter dan perilakunya.

Baca Juga: Ungkap Kemungkinan Jokowi Dipidanakan, Refly Harun: Bisa Dijatuhkan dengan Dua Sebab 

"Anak-anak Papua adalah Aset Gemilang Bangsa, mereka calon Presiden Indonesia terbaik suatu saat, kenapa mereka mau dibunuh karakternya, sikapnya, perilakunya, masa depanya atau hidupnya dengan Miras," ujar Ustaz Fadlan Garamatan.

Padahal Indonesia ini, dikatakan Ustaz Fadlan Garamatan, memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar dan melimpah ruah.

Namun disayangkan, bukannya berterima kasih kepada Sang Maha Pencipta, justru menambah kemaksiatan dengan membuat kebijakan seperti ini.

Lebih jauh Ustaz Fadlan Garamatan juga menilai bahwa dengan adanya kebijakan investasi industri miras, yang diuntungkan adalah pihak luar.

Baca Juga: Said Aqil Minta Pemerintah Atasi Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19 Lewat Zakat dan Infaq 

Rakyat Indonesia dalam hal ini menurutnya hanya menjadi korban, terutama generasi muda di Irian atau Papua.

"Potensi alam dan SDM Indonesia melimpah ruah tapi cara bersyukur dengan maksiat dan menantang Allah dengan membangun Pabrik Miras, yang dapat untung aseng asing yang rugi sekaligus korban Masyarakat Indonesia, terutama kami generasi irian jadi korban," kata Ustaz Fadlan Garamatan.

Selain itu Ustaz Fadlan Garamatan dalam cuitan lainnya juga mengutip Hadits yang diucapkan Rasulullah ketika penaklukkan Mahhah, yaitu 'Allah dan Rasulnya mengharamkan jual beli Khamar (minuman keras)'. (HR Bukhari).

Ditambahkan oleh Fadlan Garamatan bahwa Indonesia tidak akan bisa mencapai cita-cita menjadi negara yang adil dan makmur, jika di dalamnya ada miras.

"Negara tidak akan adil-makmur jika ada zina, miras," kata Ustaz Fadlan Garamatan.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler