Dokter Thailand Suntikan Vaksin Covid-19 Palsu Terhadap Ratusan Pasukan PBB di Sudan Selatan

3 Maret 2021, 13:19 WIB
Ilustrasi dokter yang sedang mempersiapkan vaksin untuk disuntikkan. /PIXABAY/

PR BEKASI – Seorang dokter asal Thailand tega meyuntikan Vaksin Covid-19 palsu terhadap Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas di Sudan Selatan.

Pihak Militer Thailand mengkonfirmasi bahwa dokter tersebut mengganti vaksin Covid-19 dengan air.

Hal tersebut dikatakan oleh komandan militer Thailand, Chalermpol Srisawat pada Selasa, 2 Maret 2021.

"Dokter telah memberi tahu pasukan penjaga perdamaian bahwa suntikan itu adalah vaksin flu yang dapat melindungi terhadap Covid-19," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Straits Times, Rabu, 3 Maret 2021.

Baca Juga: Tangis Teddy Syah Pecah Saat Kenang Sosok Rina Gunawan: Saya Bersaksi, Dia Istri dan Ibu yang Sangat Baik

Baca Juga: Sebut Jokowi 'Perkasa' Jika Batalkan Juga Omnibus Law, Rocky Gerung: Cabut Lampiran Miras Hal Kecil

Baca Juga: Didorong untuk Lepas Saham dari Perusahaan Bir, Video Lama Anies Viral: Wakil Rakyat Anda Ingin Tetap Memiliki

Dokter tersebut kemudian menyuntikan vaksin Covid-19 palsu tersebut kepada sebanyak 273 tentara Pasukan Perdamaian PBB.

Alih-alih mendapat vaksin Covid-19 secara gratis, para tentara malah ditagih biaya sebesar 20 dolar Amerika atau sekitar Rp285.000 per orangnya untuk disuntikan vaksin palsu tersebut.

Namun, aksi penyuntikan vaksin Covid-19 palsu tersebut terbongkar setelah seorang tentara setelah memperhatikan bahwa botol vaksin Covid-19 yang mereka terima ternyata tidak memiliki label.

Tentara tersebut kemudian melaporkan temuannya tersebut kepada atasannya yang menemukan bahwa botol itu ternyata hanya berisi air biasa.

Baca Juga: Indonesia Disebut Negara Paling Tak Sopan di Dunia Maya, Ismail Fahmi: Kita Beraninya Ramai-ramai

Perwakilan medis PBB kemudian meminta pejabat Militer Thailand untuk segera memulangkan dokter tersebut kembali ke Thailand untuk mencegah insiden seperti itu terjadi kembali.

Dokter tersebut akhirnya pulang menuju Thailand, namun sesampainya di Bangkok dirinya melarikan diri dari petugas yang akan menjemputnya.

Oleh karena itu, militer Thailand kemudian memecatnya sebagai tentara dan mencabut izin praktek dokternya.

Dia dilaporkan masih dalam pelarian, sementara orang tuanya mengatakan dia belum kembali ke rumah.

Baca Juga: Aldi Taher Bikin Lagu Cinta 'Tetap Semangat' untuk Nissa Sabyan, Warganet: Sehat Bang?

Jenderal Chalermpol menegaskan bahwa insiden itu tidak akan mempengaruhi kepercayaan PBB terhadap militer Thailand.

"Kami amat kecewa dengan apa yang terjadi di Sudan Selatan. Hal ini dapat membuat kepercayaan PBB menurun terhadap militer Thailand," katanya.

Diketahui, kasus penyuntikan vaksin Covid-19 palsu tersebut terungkap dari sebuah laporan yang diterbitkan oleh Transparency International yang berjudul

Penipuan vaksin itu terungkap dari laporan, "The Unspoken Covid-19 Vaccine Challenges, Distribution and Corruption".

Baca Juga: Kenang Mendiang Rina Gunawan, Cholidi Azzam: 8 Februari Masih Wa-an karena Instagramnya Sempat Kena Hack

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dokter Thailand tersebut bertugas di sebuah rumah sakit lapangan yang dibangun PBB di Sudan Selatan.

Dirinya diketahui bertugas di Sudan Selatan selama satu tahun yang dimulai dari Desember 2019 hingga Desember 2020.

Dirinya saat ini telah dijatuhkan hukuman skors dari pekerjaannya karena aksinya tersebut dan saat ini sedang menunggu tahap penyelidikan terhadapnya atas kasus tuduhan penipuan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler