Menyesal Pernah 'Kasih Hati' ke Moeldoko, SBY: Saya Mohon Ampun kepada Allah

6 Maret 2021, 06:15 WIB
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebut KSP Moeldoko benar-benar tega, atas terjadinya KLB ilegal di Deli Serdang. /Tangkapan Layar kanal YouTube SBY/YouTube SBY

PR BEKASI - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga merupakan mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara perihal kisruh internal partainya yang 'diserobot' oleh Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatra Utara.

SBY menyatakan kekecewaannya sekaligus permintaan maaf atas tindakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang disebutnya "tega" dalam dunia politik.

Hal itu tidak terlepas dari terpilihnya anak buah Presiden Jokowi tersebut dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang diikuti oleh sebagian kader Partai Demokrat yang diadakan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Atas pada Jumat, 5 Maret 2021.

Dalam pernyataanya, SBY menyebut tindakan dari  Moeldoko bukanlah sikap seorang ksatria serta jauh dari nilai moral manusia karena sebagai pihak luar Partai Demokrat yang berupaya melakukan kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, AHY.

Baca Juga: Dilempar Dolar Segepok oleh Cucu Mantan Wapres, Lutfi Agizal: Lebih Baik Saya yang Minta Maaf, Takut Hilang

Baca Juga: Beri Ucapan Selamat untuk Moeldoko, Ali Ngabalin: Semoga Beliau Bisa Pimpin Partai Demokrat

Baca Juga: Eks Muncikari Artis Ditangkap Polisi Lagi Kini Terayu Narkoba, Robby Abbas: Saya Stres, Banyak Masalah

"Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini. Memang banyak yang tercengang, banyak yang tidak percaya, bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam, benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," kata SBY seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube SBY pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Bahkan SBY mengatakan bahwa Moeldoko telah membuat banyak pihak di lingkungan TNI dan dirinya merasa malu ketika mengetahui sikap yang diambil oleh Moeldoko.
 
Lebih jauh, SBY sendiri juga meminta maaf atas kesalahan dirinya karena pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko di masa kepemimpinannya dahulu.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI)," kata SBY.

Baca Juga: Moeldoko 'Kuasai' Demokrat, Donal Fariz: Dulu Larang Menteri Jadi Pengurus Partai, Kini Ambil Partai Orang

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," sambung SBY.

Dalam keterangannya, SBY juga mengatakan bahwa KLB yang diselenggarakan secara ilegal itu membuat pihaknya di Partai Demokrat berkabung, bahkan Indonesia merasakan hal sama karena dinilai ini merupakan kejadian yang telah menghilangkan akal sehat.

"Saudara-saudara hari ini kami berkabung, Partai Demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung, berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji," kata SBY.

"Hari ini 5 Maret 2021, KLB Partai Demokrat abal-abal, KLB yang tidak sah dan tidak legal, telah digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara," sambung SBY.

Baca Juga: Kritik Konsistensi Kepolisian Soal KLB Partai Demokrat , Yan Harahap: Tak Beri Izin, Tetapi Dibiarkan

Tindakan Moeldoko juga disebut SBY seperti  mendongkel posisi dari Ketua Umum Partai Demokrat yang saat ini dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan secara sah telah diresmikan oleh negara dan pemerintah, setahun yang lalu.

Menurutnya adanya peristiwa ini telah membuktikan bahwa pernyataan yang dilakukan oleh Ketum Partai Demokrat (PD) AHY pada bulan lalu, 1 Februari 2021 atas adanya gerakan kudeta yang diduga dilakukan oleh KSP Moeldoko, kini terbukti benar adanya.

Lebih lanjut dalam kesimpulannya, SBY mengatakan bahwa KLB yang diselenggarakan di Deli Serdang tidaklah sah, karena tidak memenuhi aturan yang berlaku untuk dapat menggelar KLB.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Youtube Susilo Bambang Yudhoyono

Tags

Terkini

Terpopuler