Apresiasi Nadiem karena Revisi Peta Jalan Pendidikan, Cholil Nafis: Bagus, demi Indonesia yang Gemilang

13 Maret 2021, 23:48 WIB
Ketua MUI Pusat, Cholil Nafis (kiri) memberikan apresiasi kepada Nadiem Makarim yang mau mendengar masukan terkait frasa agama di dalam draf visi Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035. /Kolase foto Instagram/@cholilnafis/dok. Kemdikbud/

PR BEKASI - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Cholil Nafis mengapresiasi keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan merevisi Peta Jalan Pendidikan Indonesia karena tidak ada frasa agama di dalamnya.

Terkait hal tersebut, Nadiem Makarim dalam klarifikasinya juga meluruskan bahwa tidal benar bila ada yang menyebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menghapus mata pelajaran agama dalam kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini.

"Saya ingin meluruskan isu kreatif yang sayangnya tidak benar dan beredar di media sosial, tentang penghilangan kata agama dari Peta Jalan Pendidikan," kata Nadiem Makarim.

Terutama mengenai kabar yang menyatakan bahwa Kemendikbud akan menghapus mata pelajaran agama. Jelas isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemdikbud menghapus mata pelajaran agama," sambungnya.

Baca Juga: Tolak Siaran Langsung Pernikahan Atta-Aurel, KNRP: Tidak Mewakili Kepentingan Publik

Baca Juga: Komentari Pernyataan Bambang Widjojanto Soal KLB Demokrat, Ali Mochtar Ngabalin: Lucu, Geli, dan Jijik

Baca Juga: Terbata-bata karena Tahan Tangis saat Minta Izin, Lamaran Atta Halilintar Diterima Keluarga Aurel Hermansyah

Nadiem Makarim juga menegaskan bahwa keberadaan mata pelajaran Agama merupakan bagian yang teramat penting dan essential di dalam pendidikan bangsa Indonesia.

"Bukan hanya hal yang sangat penting, namun hal esensial bagi pendidikan bangsa kita," ucapnya.

Dalam unggahannya tersebut, Nadiem Makarim juga turut mengapresiasi pihak-pihak yang telah memberikan masukan kepada Kemdikbud perihal keberadaan frasa agama di dalam Peta Jalan Pendidikan tersebut.

"@Kemdikbud.ri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas masukan dan atensi berbagai kalangan bahwa kata ‘agama’ perlu ditulis secara eksplisit untuk memperkuat tujuan Peta Jalan tersebut. Jadi, kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya," ujarnya.

Baca Juga: Dilaporkan oleh Demokrat Versi KLB ke Polisi, Andi Mallarangeng: Mau Dilaporkan, Silakan Saja

Terkait hal tersebut, Cholil Nafis menuturkan bahwa revisi terhadap peta Jalan Pendidikan Indonesia tersebut terkait frasa keberadaan frasa agama memanh harus dilakukan demi kebaikan bangsa.

"Walhamdulillah. Bagus mas Menteri @nadiem atas revisinya demi Indonesia yang gemilang," ucap Cholis Nafis sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @cholilnafis, Sabtu, 13 Maret 2021.

"Alhamdulillah, setelah diprotes keras oleh umat, akhirnya Kemdikbud mengakui kesalahan dan keteledoran," sambungnya.

Sebelumnya, pimpinan MUI tersebut turut mengkritik Nadiem Makarim karena ketiadaan frasa agama dalam draf visi Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035.

Adapun bunyi dari draf visi Pendidikan Indonesia 2020-2035 tersebut, ialah membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajaran seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.

"Kok bisa kelupaan ya pada agama Bukankah itu ada dalam pancasila, UUD 1945 bahwa pendidikan agama itu dasar kita, Akhlak apa yang tanpa agama? Dan kebudayaan apa yang hendak kita bangun?" ucap Cholis Nafis dalam kritiknya.

"Kalau dasar negara kita Pancasila tentu frasa agama auto masuk dalam peta jalan pendidikan Indonesia." sambungnya.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @cholilnafis

Tags

Terkini

Terpopuler