Volume Kubah Lava Gunung Merapi Semakin Mengkhawatirkan, BPPTKG Beri Penjelasan

20 Maret 2021, 15:41 WIB
Terlihat Gunung Merapi dari PGM Seli yang terpantau memiliki pertumbuhan volume kubah lava yang semakin membesar dari hari ke hari. /Twitter.com/BPPTKG

PR BEKASI - Gunung Merapi yang berada di tengah pulau Jawa ini masih menjadi salah satu gunung teraktif yang ada di Indonesia.

Volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi pun hingga kini semakin membesar dari waktu ke waktu.

Tepat pada Kamis, 18 Maret 2021 diperkirakan volume kubah lava mencapai 950.000 meter kubik.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida.

Baca Juga: Kritik Rezim Jokowi, Amien Rais: Manusia Ketika Diberi Kekuasaan, Syahwatnya Suka Lupa Daratan 

Baca Juga: Museum Digital Gedung Juang 45 Bekasi Resmi Dibuka untuk Umum, Ketahui Harga Tiket dan Akses ke Lokasi

Baca Juga: Resmi Berganti Status dan Nama, Aprilio Perkasa Manganang: Saya Ingin Belajar Jadi Laki-laki

"Estimasi volume kubah sebesar 950.000 meter kubik," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Antara.

"Dengan kecepatan pertumbuhan sejak 4 Januari 2021 sebesar 12.800 meter kubik per hari," sambung Hanik.

Menurut dia, volume kubah lava di tengah kawah puncak Merapi lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung.

Ketinggian tersebut mencapai 840.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.900 meter kubik per hari.

Gunung Merapi sejatinya memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh hingga saat ini.

Baca Juga: Peringatan Jika Hamil di Atas 35 Tahun, Dokter Kandungan: Berisiko Tingkatkan Kelainan pada Janin 

Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997.

Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.

Hanik menjelaskan bahwa sepanjang 12 sampai 18 Maret 2021, Merapi tiga kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.

Selain itu juga terjadi 211 kali meluncurkan guguran lava dengan estimasi jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.

BPPTKG juga mengamati adanya aliran lahar dengan intensitas rendah pada tanggal 12 dan 17 Maret 2021 di alur Kali Boyong.

Baca Juga: Minta UU ITE Direvisi Total, Ahmad Sahroni: Harus Libatkan Pendapat Semua Ahli Bahasa 

Kendati demikian, menurut Hanik, hasil pengukuran pekan ini tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan pada bentuk tubuh Gunung Merapi.

BPPTKG sampai sekarang mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Warga diminta untuk tetap mewaspadai potensi dari dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi.

Terutama di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler