Sebut Mafia Takut Jokowi, Hendri Satrio: Jadi kalau Ada Permintaan Impor Pasti Bukan karena Mafia

22 Maret 2021, 17:41 WIB
Pengamat Politik Hendri Satrio ada pihak yang menyebut tidak ada mafia yang berani dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Twitter.com/@satriohendri/

PR BEKASI - Pengamat Politik Hendri Satrio menjelaskan bahwa ada pihak yang menyampaikan kepadanya bahwa tidak ada mafia yang berani terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bila memang demikan, Hendri Satrio mengaku sangat yakin bahwa dibalik polemik wacana impor beras dan garam yang sedang mencuat saat ini tidak ada campur tangan dari mafia tersebut.

"Beras dan Garam ini ada mafianya gak? Pasti gak ada, mafiakan takut sama Pak @jokowi. kurang lebih demikian saya dengar," kata Hendri Satrio dalam cuitannya, Senin, 22 Maret 2021.

Oleh karenanya, Hendri Satrio menilai adanya kebijakan untuk melakukan impor beras dan garam ini tentu bukan karena ada campur tangan atau permintaan dari mafia. Tentunya hal ini memang dilakukan dengan kesadaran penuh oleh pemerintah.

Baca Juga: Klaim Dapat Restu dari Jokowi untuk Maju Jadi Calon Presiden 2024, Giring Ganesha: Beliau Sangat Setuju

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Bakal Dilanjut, Jimly Asshiddiqie: Yang Dilakukan Asal Cepat Biasanya Berakhir Buruk

Baca Juga: Songsong Bulan Ramadhan, Pemerintah Terus Genjot Pasokan Daging Sapi bagi Masyarakat Luas

"Jadi kalau ada permintaan impor pasti bukan karena permintaan Mafia, karena Mafia gak ada, Mafia takut sama Pak @jokowi demikian dan seterusnya," ujar Hendir Satrio, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @satriohendri, Senin, 22 Maret 2021.

Sebelumnya, diketahui Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi berencana untuk melakukan impor sebanyak satu juta ton beras dan juga tiga juta ton garam.

Akibat dari rencana impor beras dan garam tersebut, kini Mendag Luthfi mendapat banyak kritikan yang disampaikan oleh berbagai macam pihak. Diantaranya sebagaimana yang diutarakan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Dalam kritiknya, Susi Pudjiastuti memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar membatalkan rencana Mendag yang ingin melakukan impor beras di saat petani lokal akan memasukin masa panen raya dan juga garam.

Baca Juga: Bersama Menteri BUMN Erick Thohir segera Miliki Klub Sepak Bola Oxford United, Anindya Bakrie: Tunggu Saja

"Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yg panen, panen juga berlimpah," ucap Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti menilai seharusnya Jokowi membatalkan rencana impor itu dan mendukung saran dari Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas yang meminta agar impor beras tidak dilakukan dahulu.

"Mohon berikan dukungan kepada Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yg lain," ujarnya.

Diketahui pada Rapat Dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, Buwas menyampaikan Perum Bulog masih memiliki stok beras impor yang banyak dari pengadaan impor 2018.

"Kami sudah lapor ke presiden saat itu, beras impor kami saat Maret tahun lalu (stoknya) 900 ribu ton sisa dari (stok Bulog) 1.7 juta ton, sekian juta ton beras impor," ucap Buwas.

"Jadi sudah menahun kondisinya, layak pakai tapi harus di-mix dengan beras dari dalam negeri,” sambungnya.

Lalu terkait impor garam, pemilik maskapai Susi Air tersebut menuturkan bila rencana impor sebanyak 3 juta ton garam dilakukan, maka nantinya hal tersebut dapat menjatuhkan harga garam hasil produksi petani lokal.

"Garam impor tidak boleh lebih dari 1.7 juta ton. Kalau lebih harga garam petani kita akan hancur lagi. please!” ujar Susi Pudjiastuti.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @satriohendri

Tags

Terkini

Terpopuler