Heran Pengkritik Vaksin Covid-19 'Dinyiyiri' karena Divaksinasi, Febri Diansyah: Kritik Bukan Berarti Menolak

25 Maret 2021, 14:53 WIB
Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyebut mengkritik dan menerima vaksin adalah hak sebagai warga negara, bukan hanya hak pendukung kebijakan pemerintah saja. /Tangkapan layar Youtube/ Talk Show Tv One

PR BEKASI - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah adanya narasi dengan logika berfikir keliru terkait pengkritik kebijakan vaksinasi yang kemudian mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Ia menyebut, adanya pihak yang mencomooh ataupun menghujat seseorang yang pernah mengkritik perihal vaksin Covid-19 yang kemudian kini telah mendapatkan vaksinasi tersebut.

Akan tetapi dalam pernyataannya tersebut, Febri Diansyah tidak menyebutkan secara spesifik siapakah pihak yang mendapat nyinyiran tersebut dan siapa yang melontarkan hujatan itu.

"Beberapa hari ini banyak logika keliru. Seolah-olah bilang: pengkritik vaksin kok nerima vaksin? sehingga munculah cemooh dengan narasi yang mirip," kata Febri Diansyah, Kamis, 25 Maret 2021, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @febridiansyah.

Baca Juga: Akui Bangga Meskipun Tak Bermain di All England 2021, Greysia Polii: Kita Pulang Melebihi Juara Disambutnya

Baca Juga: Megawati Bicara Kedaulatan Pangan, Rizal Ramli: Mbak, Minta Jokowi Pecat Menteri Pro Impor dan Pencari Rente

Baca Juga: Kabarkan Berita Duka, Anies Baswedan: Innalillahi, Ini Musibah yang Berat

Febri Diansyah menegaskan bahwa mengkritik dan menerima vaksinasi sama-sama merupakan hak yang dimiliki oleh seorang warga negara.

Karena itu, vaksinasi bukan hanya diperuntukan untuk orang-orang yang sejalan dengan kebijakan atau pro pemerintah saja.

"Ingat, menerima vaksin adalah hak sebagai warga negara, bukan hanya hak pendukung kebijakan pemerintah. Dan mengkritik bahkan adalah hak asasi," ucapnya.

Itulah mengapa, Febri Diansyah menyebut pihak yang menyebut pengkritik vaksin menandakan orang itu menolak vaksin merupakan narasi dengan logika berfikir yang keliru.

"Dari respons-respons di sini terbaca, mereka yang kejebak narasi tersebut ternyata memahami pengkritik = penolak vaksin. kekeliruan berpikir dimulai dari hal mendasar ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Febri Diansyah menilai mengemukakan kritik terhadap kebijakan, penentuan prioritas atau bahkan terhadap pengadaan vaksin Covid-19 tersbut sangat diperbolehkan untuk dilakukan.

ia menekankan hal itu sah untuk dilakukan karena memang vaksin Covid-19 tersebut dibeli menggunakan uang rakyat.

"Bagi yang masih ngukur kritik sesuai selera, suka/ga suka secara subjektif, coba pahami dulu setidaknya arti kata KRITIK di KBBI ini," ucapnya.

Diketahui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan, Kritik adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

"Ketika anda ga suka dengan cara seseorang mengkritik atau beda afiliasi politik, bukan berarti kritik itu salah atau bahkan pengkritiknya diproses pidana," kata Febri Diansyah.

Ia berharap dengan penjelasan dirinya terkait kritik tersebut, kedepannya tidak ada lagi pihak yang merasa paling benar terutama atas alasan afiliasi politik.

"Semoga dari twit ini ada yang tergugah. Tidak merasa selalu benar hanya karena afiliasi politik," ucapnya.

"Bagi Saya, sejak awal vaksinasi adalah ikhtiar hadapi Pandemi. Tapi bukan berarti semua ga bermasalah. Bahkan kita tahu dalam penanganan pandemi Covid19, korupsi Bansos pun telah terjadi. Tetap awasi!" sambungnya.

Baca Juga: Kiky Saputri Sebut Ada Artis yang Tak Ingin Diroasting, Nathalie Holscher Tiba-tiba Tersinggung

Sebelumnya, diketahui sejak awal perencanaannya hingga proses vaksinasi Covid-19 itu dilakukan terdapat berbagai kritik yang terutama dilontarkan oleh pihak-pihak yang berbeda pandangan politik dengan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kemudian kini pihak-pihak tersebut banyak mendapatkan hujatan, mengingat dahulu orang itu memberikan kritik terhadap pengadaan vaksin Covid-19, tetapi kini telah memperoleh vaksin tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @febridiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler