Tanggapi Moeldoko, AHY: Pertanyaannya, Beranikah Moeldoko Akui Pernah atau Tertipu Para Makelar Politik?

30 Maret 2021, 14:59 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi Moeldoko dan pertanyakan keberaniannya untuk mengakui tertipu makelar poltik. /Instagram.com/@agusyudhoyono

PR BEKASI - Kisruh internal yang tengah terjadi di Partai Demokrat masih belum menemukan penyelesaian.

Sehingga saat ini, Partai Demokrat terpecah menjadi dua kubu yakni, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko.

Diketahui bahwa kisruh Partai Demokrat pun semakin menjadi sorotan publik.

Sebelumnya, pada beberapa waktu lalu Kongres Luar Biasa (KLB) digelar di Sibolangit Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Juga: Perdagangan Ilegal Opsetan Harimau Sumatra dan Dua Gading Gajah Berhasil Digagalkan

Baca Juga: Jumlah Harimau dan Gajah Sumatra Kian Memprihatinkan Akibat Perburuan Liar

Baca Juga: Sekitar 500 Orang Tewas Sejak Kudeta di Myanmar, Aktivis Lempar Sampah ke Jalanan sebagai Bentuk Perlawanan

Dari KLB tersebut kemudian menghasilkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko sebagai ketua umum versi KLB.

Baru-baru ini Moeldoko buka suara dan menyampaikan atas keputusannya untuk menerima pinangan jadi ketua umum Partai Demokrat melalui KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada 5 Maret 2021 lalu merupakan upaya menyelamatkan partai dan bangsa.

Hal itu disampaikan Moeldoko melalui rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko yang dipantau di Jakarta, Minggu, 28 Maret 2021.

"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali," kata Moeldoko.

Dirinya juga menuturkan bahwa hal ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Gerebek Rumah Terduga Teroris di Sukabumi, Polisi Temukan Sejumlah Barbuk

Baca Juga: JK Duga Ada Aksi Teror Nasional, Ferdinand Hutahaean: Mengapa Anda Bisa Lebih Tahu dari Aparat Kepolisian?

Menurutnya, terdapat kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat.

Dirinya juga menyebut bahwa hal ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara.

Dalam tayangan berdurasi lebih dari dua menit itu, Moeldoko buka suara mengenai alasannya bergabung sebagai bagian dari Partai Demokrat melalui kongres luar biasa di Sibolangit.

Moeldoko juga mengatakan bahwa, dirinya telah ditetapkan sebagai ketua umum partai menggantikan AHY.

Baca Juga: Budidaya Udang Vaname Skala Rumahan jadi Perhatian Pemprov Jatim

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Modus Pencurian Bius Helm Pengendara Bermotor Sedang Marak, Ini Faktanya

"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi. Arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," ujar Moeldoko.

Hal ini mendapat respon dari Ketua Umum Partai Demokrat AHY, dirinya berharap Moeldoko mengakui jika telah tertipu oleh makelar politik dalam KLB Deli Serdang.

"Pertanyaannya, beranikah Moeldoko mengakui pernah atau tertipu oleh para makelar politik," kata AHY dalam jumpa pers menanggapi pernyataan Moeldoko di Jakarta Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Kabar Duka, Aktor Senior Wawan Wanisar Pemeran Pierre Tendean dalam Film G30S PKI Meninggal Dunia

Baca Juga: Alami Infeksi Bola Mata Saat Jadi 'Manusia Silver', Tati Kini Mendapat Layanan Sosial dari Kemensos

AHY menegaskan kumpulan orang-orang yang hadir dalam kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang tidak lebih dari orang-orang yang melawan hukum.

Lebih jauh AHY mengatakan, bagaimana mungkin Moeldoko mengakui sebagai ketua, apabila KLB Deli Serdang tidak sesuai dengan konstitusi Demokrat yang sudah disahkan pemerintah pada 2020.

Selain itu, AHY menyampaikan bahwa setelah tiga minggu tidak memberikan pernyataan, ternyata Moeldoko tidak mampu memberikan pernyataan yang benar.

Menurutnya, Moeldoko malah seolah menghasut dengan pertentangan ideologi, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Pintu Maaf Masih Terbuka, AHY Tunggu Keberanian Moeldoko Akui Tertipu Makelar Politik".

Hal ini lantaran sejak awal para kader Demokrat menilai bahwa, Moeldoko tidak memperhatikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab.

"Apalagi etika keperwiraan dan keprajuritan," kata AHY seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.

Tak hanya itu, namun menurut AHY, kader Demokrat dan masyarakat luas mempertanyakan kapasitas Moeldoko sebagai pejabat tinggi negara dalam mengambil keputusan secara serampangan dan gegabah, emosional dan jauh dari akal sehat.

AHY menegaskan pihaknya membuka pintu maaf kepada Moeldoko, meskipun para kader dan simpatisan demokrat sangat marah dan kecewa, yang telah membegal demokrat dan merusak demokrasi.*** (Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler