Lieus Sungkharisma: Saya Nggak Terlalu Percaya Terorisme Bisa Berkembang di Indonesia

1 April 2021, 13:53 WIB
Aktivis Sosial Kemasyarakatan Lieus Sungkharisman tak terlalu percaya terorisme dapat berkembang ke Indonesia. /Tangkapan layar YouTube

PR BEKASI - Aktivis Sosial Kemasyarakatan, Lieus Sungkharisma, menyampaikan kepada Neno Warisma bahwa di Kepolisian ada badan antiteror yang disebut sebagai Densus 88, yang dikatakannya dibiayai cukup besar.

Neno Warisman kemudian menimpali, kalau sebelumnya ada kabar yang mengatakan terkait dengan isu terorisme yang terjadi saat ini maka Densus 88 mendapat tambahan dana hingga Rp44 triliun.

"Ini yang jadi orang curiga, itu dana udah triliun-triliun kan, ya kenapa bisa ada kejadian," kata Lieus Sungkharisma, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Neno Warisman Channel pada Kamis, 1 April 2021.

Dia menambahkan, intelijen seharusnya sudah dapat mencium kejadian tersebut dan menangkap pelaku.

Baca Juga: Penyaluran BST Tak Akan Diperpanjang, Mensos: Enggak Ada Anggarannya untuk Itu

Baca Juga: Isu Radikalisme Mencuat, Razman Arif: Selama 2 Periode Masa Pemerintahan SBY, HTI dan FPI Berkembang Pesat

Baca Juga: Yakini Orang Tua Pelaku Penyerangan Mabes Polri Sangat Sedih, Henry Subiakto: Ini Peringatan bagi Kita Semua

Akan tetapi, dia mempertanyakan, kenapa bisa sampai terjadi peristiwa tersebut.

"Saya lihat nggak terlalu canggih yang ngebom, biasa-biasa saja. Kalau udah ketahuan markasnya di Condet apa, diambil sebelum terjadi dong," ujar Lieus.

Dia menyatakan bahwa pada dasarnya, dia tidak melihat adanya teror tersebut, karena jika memang ada maka akan terjadi ledakan di mana-mana pada saat Pilpres lalu.

"Kalau ada akar teror, nggak ada. Udah gitu tambahannya 44 triliun bukan kecil," jelasnya.

Dia memaparkan, semestinya peristiwa teroris itu dapat diantisipasi lebih dulu. Karena sebelumnya tak ada yang seperti ini.

Selain itu, dikatakan Lieus, kejadian bom bunuh diri itu tidak ada seram-seramnya.

Baca Juga: Isi Dua Surat Wasiat Terduga Teroris Mirip, Mohon Maaf pada Ibu hingga Minta Tinggalkan Riba

Sementara itu, terkait dengan Wahabi dan Salafi yang disebut sebagai pintu masuk terorisme dan PKS yang menyanggah hal tersebut, dengan mengatakan bahwa pintu masuk terorisme adalah ketidakadilan.

Lieus Sungkharisma menyampaikan, pemerintah harus berlaku adil kepada semua pihak.

Karena, di masa teknologi yang sudah semakin canggih, maka sudah dapat terdeteksi para pelakunya.

"Karena perangkatnya ada, itu semua terdeteksi, jangan bilang susah. Saya nggak terlalu percaya ya teroris itu bisa berkembang di Indonesia," tuturnya.

Hal itu disebabkan Indonesia memiliki akar budaya yang berbeda, ada gotong royong di dalamnya, bukan dengan berantem atau meneror.

"Yang pasti kita harus bersuara, walaupun tidak ada power, tidak ada kuasa, kita harus bersuara. Suarakan yang benar dan jujur, dengan segala risiko," ucapnya.

Lieus menyatakan, jika ada perbuatan yang tidak sesuai lalu didiamkan maka sama saja dengan berbuat jahat.

"Kita bersuara, soal pemerintah yang tidak mau menyelesaikan ya kita bisa apa? kita berdoa. Saya punya keyakinan pemerintah sekarang ini mau mendengar, jadi kita jangan segan-segan terus bersuara." kata Lieus Sungkharisma.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Neno Warisman Channel

Tags

Terkini

Terpopuler