Banyak 'Nama Segar' pada Pilpres 2024, Mardani: Harus 'Dikuliti', Jangan Sampai Pilih Kucing dalam Karung

7 April 2021, 12:58 WIB
Mardani Ali Sera mengatakan untuk tak seperti memilih kucing dalam karung saat pemilihan 2024 maka para calon harus dikuliti. /Instagram/@mardanialisera

PR BEKASI - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyoroti nama-nama dari sosok yang digadang-gadang menjadi calon presiden pada 2024.

Mardani Ali Sera menyebut nama-nama dalam hasil survey tersebut cenderung didominasi oleh mereka yang usianya masih relatif muda.

Dia menyampaikan, figur-figur yang ingin masuk ke dalam kontestasi pertarungan nasional harus mau untuk 'dikuliti' terlebih dahulu.

"Nama-nama yang relatif muda mendominasi hasil survey tersebut. Figur-figur yang mau masuk ke pentas pertarungan nasional harus 'dikuliti'," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @MardaniAliSera pada Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Eks Polri sekaligus Mantan Teroris Beri Pengakuan, di Masa SBY Istana Sempat Mau Diroket Teroris Parung

Baca Juga: Eksepsi Habib Rizieq Kembali Ditolak Hakim, Kali Ini terkait Kasus Tes Usap di RS Ummi Bogor

Baca Juga: Desiree Tarigan Mengaku Tak Dinafkahi, Hotma Sitompul: Saya Buktikan, Setiap Bulan Saya Kirim Ratusan Juta

Dia pun menyatakan, hal tersebut dilakukan agar masyarakat tak seperti membeli kucing dalam karung.

Sehingga, lanjut dia, kualitas dan kuantitas dari para calon yang mengikuti kontestasi nasional dapat dilihat dan dinilai oleh masyarakat.

Dikatakan olehnya, dengan banyaknya nama para figur yang masih muda itu lantas diharapkan ide jabatan 3 periode tak lagi muncul ke permukaan.

"Jangan sampai kita memilih kucing dalam karung. Banyaknya nama segar yg beredar diharapkan jg mampu menghadang ide presiden 3 periode," ucap Mardani Ali Sera.

Baca Juga: Selain Putar Balikkan Kendaraan, Polisi Juga Akan Tambah Titik Penyekatan pada Momen Mudik Lebaran 2021

Sebelumnya, dia menuturkan bahwa pada 2024 nanti merupakan suatu fase penting bagi perjalanan Indonesia sebagai bangsa.

Karena pada saat itu, masyarakat dihadapkan dengan situasi peralihan kepemimpinan nasional.

Sebabnya, untuk menentukan sosok yang dapat memimpin Indonesia nanti, masyarakat harus memastikan kelebihan dan kekurangan dari nama-nama yang menjadi calon pada kontestasi 2024.

Baca Juga: Listyo Sigit Ungkap Niat Awal Dibuatnya Surat Telegram Kapolri Agar Polisi Tidak Bertindak Arogan

"Banyaknya nama 'segar' yang beredar diharapkan juga mampu menghadang ide presiden 3 periode, karena jelas bertentangan dengan agenda reformasi," papar Mardani.

Dirinya melanjutkan, sosok calon yang masih muda penting karena akan lebih dapat diharapkan dalam perjalanan bangsa ke depannya.

Walaupun dianggap masih belum sempurna, tetapi mereka bisa mengatasi masalah dan belajar dari ketidaksempurnaan guna menjadi lebih baik.

Dia menegaskan, Indonesia ingin melahirkan generasi yang tak hanya mengonsumsi demokrasi, melainkan juga turut serta dalam memproduksi demokrasi.

Baca Juga: Ikatan Cinta 7 April 2021: di Tengah Pencarian Bukti Soal Pembunuhan Roy, Andin dan Alderbaran Makin Romantis

Untuk itu, dibutuhkan wadah untuk mengarahkan diskusi dan melahirkan ide yang dilakukan partai politik.

Dalam wadah tersebut pun disediakan ruang publik untuk menampung argumentasi mengenai isu-isu publik, bukan isu yang bersifat parokial dan saat ini kesempatan untuk itu terbuka lebar.

"Selain itu,pemimpin juga mesti tahu arah bangsa, tentu dikaitkan dengan nilai kita, budaya, sampai religius kita. Di sini integritas dan visi misi akan menentukan," pungkas Mardani Ali Sera.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler