Sindir SBY, Uki: Sediktatornya Pak Suharto, Dia Gak Pernah Daftarin Lambang Golkar atas Nama Pribadi

13 April 2021, 13:25 WIB
Mantan Juru Bicara PSI Dedek Prayudi atau Uki mengkrtik SBY yang mendaftarkan merek Partai Demokrat atas nama pribadi. /Asprilla Dwi Adha/kolase foto Instagram @uki_dedek/Foto/Antara

PR BEKASI - Mantan Juru Bicara PSI Dedek Prayudi atau Uki mengkritik Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendaftarkan merek Partai Demokrat atas nama pribadinya.

Diketahui SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat telah mendaftarkan merek Partai Demokrat tersebut ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Kamis, 18 Maret 2021.

Terkait pendaftaran merek Partai Demokrat tersebut, Uki membandingkan antara sikap SBY tersebut dengan Presiden RI ke-2 Soeharto.

Baca Juga: Ikatan Cinta Tayang Lebih Malam Selama Ramadhan: Aldebaran dan Andin Sepakat Robek Surat Perjanjian Nikah

“Sediktator-diktatornya pak Suharto, dia gak pernah daftarin lambang Golkar atas nama pribadi,” kata Uki, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Selasa, 13 April 2021.

Senada dengan Uki, Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie juga turut mengkritik langkah SBY mendaftarkan merek Partai Demokrat atas nama pribadinya.

Marzuki Alie, selaku mantan Kader Demokrat mengungkapkan bahwa merek tersebut sudah terdaftar pada tahun 2007 silam.

Baca Juga: Proyek Bukit Algoritma Senilai Rp18 T, Fahri Hamzah: Enggak Ngajak-ngajak Om Budiman

“Merk Partai Demokrat (PD) sudah didaftar saat saya masih sekjen, tahun 2007,” ucap Marzuki Alie dalam cuitannya, Senin, 12 April 2021.

Marzuki Alie menyebutkan merek Partai Demokrat tersebut pada saat itu telah didaftarkan atas nama Badan Hukum Partai.

“Pemiliknya Badan Hukum Partai Demokrat,” ujarnya.

Baca Juga: Merasa 'Dijebak' Setelah Dinikahi Aldi Taher, Salsabilih: Mau Bilang Nyesel Juga Udah Gak Bisa

Lebih lanjut, bila memang merek partai tersebut ingin didaftarkan atas nama pribadi, Marzuki Alie menilai Demokrat berari sudah tidak layak dikategorikan sebagai partai politik.

“Apabila properti partai mau dijadikan milik pribadi silahkan saja, artinya PD menjadi korporasi, bukan partai sbg pilarnya demokrasi,” ucap Marzuki Alie.

“Koreksi dianggap salah, bagi yang dungu silahkan saja,” sambungnya.

Baca Juga: Acara Partai Dapat Lampu Hijau Jokowi Digelar di Istana, Arief Munandar: Kita Tak Punya Standar Etika

Atas ulah SBY tersebut, Marzuki menyebut salah seorang pendiri Partai Demokrat sampai harus pulang ke Indonesia karena tidak terima merek PD ingin diklaim milik pribadi.

“KiAgeng Noto atau Wisnu Herryanto Krestowo adalah penggagas PD, dalam akte pendirian adalah pendiri no.11,terpaksa harus kembali ke tanah air, hanya karena untuk menggugat,” ujarnya.

“Karena apa yang dicita citakan telah dirampok,” sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler