Komisaris Pelni Temui Cholil Nafis, Said Didu: Bagaimana Nasib Karyawan Dipecat atau Dimutasi?

13 April 2021, 17:35 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mempertanyakan nasib karyawan yang dipecat atau dimutasi setelah komisaris PT Pelni memberikan ancaman setelah mereka berencana gelar pengajian bersama Cholil Nafis. /Tangkapan Layar YouTube/ILC

PR BEKASI - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyatakan dukungan atas kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di PT Pelni.

Herman Khaeron menyampaikan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan religiusitas para pegawai.

"Saya mendukung kegiatan keagamaan di PELNI untuk meningkatkan religiusitas pegawainya," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @akang_hero pada Selasa, 13 April 2021.

Baca Juga: Pria di India Tikam Istri Lantaran Tolak jadi Ibu Rumah Tangga dan Lebih Pilih Tetap Kerja 

Dia melanjutkan bahwa jangan karena adanya komisaris yang tidak mengetahui apa pun akhirnya kegiatan tersebut menjadi terganggu.

Herman Khaeron menyatakan, jika memang ada yang terpapar radikalisme maka dapat dikenakan sanksi kepada orang itu.

Namun, dia menambahkan, jangan karena adanya kepentingan pribadi akhirnya menimbulkan kegaduhan.

"Jika ada yg terpapar radikalisme silahkan diberikan sanksi, tetapi jangan karena kepentingan pribadi komisaris menjadi gaduh," tandas Herman Khaeron.

Baca Juga: Farid Gaban Kritik Proyek Bukit Algoritma, Budiman Sudjatmiko: Lulusan ITB, Harusnya Lebih Mudah Memahami 

Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, menanggapi perihal Komisaris Pelni yang menyambangi Ketua MUI Pusat Cholil Nafis.

Said Didu mempertanyakan nasib dari karyawan yang dipecat atau dimutasi setelah hendak mengadakan kegiatan kajian selama Ramadan.

Dia pun menanyakan imbauan dari yang bersangkutan agar seluruh BUMN melakukan hal yang sama dengan PT Pelni.

"Bagaimana nasib karyawan yang dipecat atau dimutasi? Bagaimana dengan imbauan yang bersangkutan melalui akun Twitter beliau, agar seluruh BUMN melakukan hal yang sama dengan PT Pelni @pelni_?" tanya Said Didu.

Baca Juga: Farid Gaban Kritik Proyek Bukit Algoritma, Budiman Sudjatmiko: Lulusan ITB, Harusnya Lebih Mudah Memahami 

Selain itu, sosok yang menjadi sorotan dari polemik tersebut, yakni Dede Budhyarto mengatakan kalau dia tak terpengaruh dengan kecaman dan desakan.

"Sampai ada yang membuat petisi, saya tidak terpengaruh sedikitpun," tegas Komisaris Pelni tersebut.

Dia menyatakan kalau dia orang yang konsisten, bahwa radikalisme harus diberangus. Walaupun dengan konsekuensi kehilangan jabatan.

"Jangan takut melawan kaum radikal kawan," kata Dede Budhyarto.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler