JRC Sebut Tingkat Ketidakpuasan Publik pada Anies Baswedan 53 Persen, Musni Umar: Saya Sama Sekali Tak Percaya

19 April 2021, 09:16 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar (kiri) tak percaya hasil survei JRC soal tingkat kepuasan publik terhadap Anies Baswedan (kanan), karena hasil survei ditentukan yang memodali. /Kolase foto Instagram.com/@musniumar/@aniesbaswedan

PR BEKASI - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengomentari hasil survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC), yang menunjukkan bahwa tingkat ketidakpuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 53 persen.

Musni Umar mengatakan, lembaga survei adalah industri yang mencari untung. Sehingga hasil survei ditentukan oleh pihak yang memodali lembaga survei tersebut.

"Lembaga survei tidak lain adalah industri yang mencari untung. Hasil survei ditentukan yang memodali," kata Musni Umar, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @musniumar, Senin, 19 April 2021.

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Dinilai Tidak Patriotik, Amirsyah Tambunan: Orang Ini Tidak Layak Tinggal di Negara Manapun

Musni Umar lantas mempertanyakan apakah publik memercayai hasil survei JRC tersebut. Pasalnya, dirinya sama sekali tidak memercayai hasil survei tersebut.

"Apa Anda percaya survei ini (survei JRC)? Kalau saya sama sekali tidak percaya," kata Musni Umar.

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan JRC menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Anies Baswedan hanya sebesar 38,9 persen. Sementara ketidakpuasannya mencapai 53 persen, dan sisanya tidak tahu sebesar 8,1 persen.

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Mengaku Nabi ke-26, Robikin Emhas: Sangat Melukai Umat Islam di Seluruh Penjuru Dunia

Oleh karena itu, Direktur Komunikasi JRC Alfian P mengatakan bahwa hasil survei tersebut harus menjadi peringatan bagi Anies Baswedan jika ingin maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, atau pun menuju panggung politik nasional," kata Alfian P di Jakarta, Jumat, 16 April 2021.

Menurut Alfian P, kinerja Anies Baswedan yang biasa-biasa saja dinilai tidak ada terobosan dan inovasi yang signifikan, membuat sebagian besar publik Jakarta merasa tidak puas. Meski Anies Baswedan diunggulkan masuk dalam berbagai survei Pilpres 2024.

Baca Juga: Hotma Sitompul Minta Desiree Tarigan Cabut Kuasa Hotman Paris, Otto Hasibuan: Beban Saya Menjadi Berat Lagi

"Tingginya ketidakpuasan publik terhadap Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta bisa menjadi batu sandungan bagi Anies Baswedan jika ingin melangkah ke tingkat nasional," kata Alfian P.

Menurutnya, strategi Anies Baswedan untuk meniru Jokowi yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu menang Pilpres 2014 dan 2019 tidak bisa di-copy paste.

Sebagai catatan, Jokowi hanya menjabat setengah periode di DKI Jakarta. Sebaliknya, Anies Baswedan akan mengakhiri periode pemerintahannya pada 2022.

Baca Juga: Sirajuddin Mahmud Dikabarkan Bangkrut, Zaskia Gotik: Alhamdulillah Kita Masih Bisa Makan dan Jalan-jalan

Ketidakjelasan jadwal Pilkada, apakah akan tetap diselenggarakan pada 2022 atau ditunda sampai 2024, semakin mempersulit niat Anies Baswedan untuk memanfaatkan panggung politik di DKI Jakarta.

"Kalau pun Anies Baswedan berniat maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun maju Pilpres 2024, harus ada gebrakan luar biasa dalam sisa pemerintahannya yang tinggal satu setengah tahun di DKI Jakarta," ujar Alfian P.

Diketahui, survei JRC dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler