PR BEKASI - Komisaris Ancol Geisz Chalifah berseteru dengan mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di media sosial (medsos) gara-gara celana dalam.
Perseteruan ini dimulai dari cuitan Geisz Chalifah di akun Twitter pribadinya @GeiszChalifah, yang diduga menyinggung foto syur Ferdinand Hutahaean tempo dulu.
Salah satu foto syur tersebut diketahui merupakan sosok Ferdinand Hutahaean yang hanya memakai celana dalam berwarna merah yang sempat viral saat Pemilu 2019.
"Gue mau buat ormas namanya: PERHIMPUNAN SEMPAK MERAH OTAK DIKIT BERSATU. Ada yang mau daftar jadi anggota?," kata Geisz Chalifah seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Selasa, 20 April 2021.
Selang beberapa saat, Ferdinand Hutahaean pun membalas cuitan Geisz Chalifah tersebut dengan menyebutnya sebagai keturunan imigran karena parasnya yang memang menyerupai orang timur tengah.
Bahkan dirinya menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mungkin malu punya pendukung seperti Geisz Chalifah karena cuitannya yang tidak berkualitas.
"Kualitas cuitan turunan imigran komisaris ancol yang digaji uang rakyat. Anies, lu nggak malu punya teman gini?," kata Ferdinand Hutahaean.
"Duh dosa apa bangsa ini ya? Padahal sangat banyak orang Indonesia asli yang berbudi pekerti baik dan cerdas untuk jadi komisaris yang digaji dengan uang rakyat," sambungnya.
Tak terima dirinya disebut demikian, Geisz Chalifah pun membalas cuitan Ferdinand Hutahaean tersebut dengan berbagai data yang menunjukkan bahwa dirinya berhasil membuat ancol lebih baik.
Setelah menunjukkan berbagai data tersebut, Geisz Chalifah kemudian menyebut Ferdinand Hutahaean rasis dan menantangnya untuk mengadu prestasi dengan dirinya.
"Woi rasis otak dikit Ferdinand Hutahaean, ayo adu karya dan adu prestasi. Tunjukkan satu saja testimoni orang lain terhadap karya lu," ucapnya.
"Tuh Gue sudah kirim belasan testimoni dari orang lain. Ayo tunjukkan jangan cuma bacot gede," sambungnya.
Ferdinand Hutahaean pun heran dengan balasan Geisz Chalifah tersebut, karena jika benar dirinya rasis mengapa tidak dilaporkan ke polisi sejak dulu.
"Rasis? Lapor polisi dong kalau saya rasis," tuturnya.
Dirinya pun mempertanyakan soal aliran dana Jakarta Melayu Festival (JMF) yang dibuat oleh Geisz Chalifah.
"Saya mau tanya, dari kegiatan begini, dapat anggaran dari mana? Dapat untung atau tidak? Ini kerja karena melestarikan budaya atau niat cari untung? Coba jawab jujur dulu itu," sambung Ferdinand Hutahaean.
Selang beberapa menit, Geisz Chalifah pun langsung membalasnya dengan mengatakan bahwa dana yang digunakannya untuk JMF berasal dari duit pribadinya.
"Jakarta Melayu Festival Gue bikin dari tahun 2012 dan itu pake duit gue pribadi. Sekarang apa karya lu otak dikit!," ungkapnya.
Menurut Geisz Chalifah, yang ada di pikiran Ferdinand Hutahaean hanya sebatas duit karena kerap menyinggung Anies adalah dalang dibalik raibnya dana formula E.
"Makanya jangan kegedean bacot. Bacot lu gede otak lu dikit. Kegiatan JMF pake duit gue sendiri. Minimap Rp500 juta setiap Kegiatan," tuturnya.
"Apa perlu gue ajarin cara ngitung, baca peta, dan balapan yang bukan cuma di sirkuit. Gue tantang adu karya kabur lu," sambung Geisz Chalifah.
Selang beberapa jam, Ferdinand Hutahaean pun nampak ragu bahwa dana yang digunakan dalam acara JMF tersebut merupakan dana pribadi dari Geisz Chalifah.
Baca Juga: Pakistan Desak Taliban untuk Tetap Terlibat dalam Proses Perdamaian Afghanistan
"Yang bener dana pribadi? Emang lu punya? Hebat dong lu!," ungkapnya.
"Eh btw warung nasi gimana? Lancar ngga? Rame pembeli ngga?," sambungnya.
Karena emosi dengan jawaban Ferdinand Hutahaean, Geisz Chalifah menyebut mantan politikus Partai Demokrat tersebut, bodoh.
"Komentar lu itu asli dongo. Apa urusannya dengan warung nasi? Bisnis gue bisnis properti bodoh. Kalau lu gak percaya itu Gedung BCA yang di Tebet Timur dalam raya, sertifikat awalnya nama gue dan bisa lu cek ke BPN," ucapnya.
Sebagai penutup, Geisz Chalifah mengundang semua wartawan untuk mengutip perseteruannya di Twitter dengan Ferdinand Hutahaean tersebut.
"Buat semua wartawan silahkan dikutip ini jawaban Ferdinand ketika ditantang adu karya dengan saya. Sama sekali tak punya argumentasi kecuali pamer kedunguan," tutup Geisz Chalifah.***