PR BEKASI - Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi menyoroti protes yang dilontarkan beberapa kader Partai Demokrat terkait penetapan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris oleh pemerintah pusat.
Teddy Gusnaidi mempertanyakan, mengapa Demokrat tidak menyetujui pelabelan KKB sebagai teroris tersebut.
Pasalnya, Teddy Gusnaidi menilai penetapan KKB di Papua sebagai teroris telah tepat mengingat aksi mereka selama ini yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Baca Juga: Tergiur Uang Imbalan Senilai Rp7 Miliar, Terduga Pencuri Anjing Lady Gaga malah Ditangkap Polisi
Hal tersebut diungkapkan Teddy Gusnaidi melalui cuitan di akun Twitter miliknya @TeddyGusnaidi.
“Pak @SBYudhoyono dan Pak @AgusYudhoyono, jadi Partai Demokrat mendukung KKB Papua yang telah membunuh aparat dan rakyat Indonesia ya?” ucap Teddy Gusnaidi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Jumat, 30 April 2021.
Terkait hal itu, Teddy Gusnaidi pun mengaku dirinya tetap akan menghargai pilihan sikap Demokrat bila memang mendukung KKB di Papua.
“Kalau iya, ya gak apa-apa namanya juga pilihan. Yang penting jelas, jangan abu-abu, itu banci namanya,” ujarnya.
Baca Juga: Selain Vaksin, Pfizer Buat Obat Covid-19 Bentuk Pil agar Dapat Dikonsumsi di Rumah
Akan tetapi, Teddy Gusnaidi juga menyatakan tentu ke depannya Demokrat akan kerap berhadapan dengannya bila memang mendukung KKB di Papua.
“Kita bisa berhadap-hadapan. Gue bela NKRI kalian bela KKB Papua,” ucap Teddy Gusnaidi menegaskan.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah mengumumkan bahwa KKB di Papua dikategorikan sebagai kelompok teroris.
Mahfud MD menjelaskan, KKB di Papua dikategorikan sebagai teroris berdasarkan ketentuan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Namun, penyematan label KKB di Papua tersebut sebagai teroris turut mendapat kritik dari beberapa pihak.
Kritik tersebut, di antaranya datang dari Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief yang mengaku kecewa pada Menko Polhukam Mahfud MD atas pelabelan tersebut.
"Saya kecewa dengan Prof @mohmahfudmd soal label teroris di Papua," kata Andi Arief dalam cuitannya.
Atas penetapan label tersebut, bahkan Andi Arief menyebut Mahfud MD termasuk ke dalam golongan sumbu pendek.
"Saya tidak mengira memilih jalan ini, ternyata dugaan banyak orang selama ini benar, masuk kategori kelompok sumbu pendek," ucapnya.***