Sebut Dandhy Laksono Bicara Logika Penjajah, Uki: Ingatkan pada Centeng Pribumi

1 Mei 2021, 12:06 WIB
Mantan jubir PSI Uki sebut ingatkan pada centeng pribumi lantaran sebut Dandy Laksono bicara logika penjajah. /Instagram/@uki_dedek

PR BEKASI - Mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi atau yang akrab disapa Uki, menyentil produser Dandhy Laksono yang menuliskan beberapa bait puisi tentang KKB di Papua yang dilabelkan sebagai teroris.

Uki menyebut Dandhy Laksono tengah membicarakan logika penjajah.

Di saat Dandhy Laksono bicara soal hal tersebut, Uki mengaku kalau itu mengingatkannya pada centeng pribumi para penjajah.

Baca Juga: Soal Partai Ummat yang Digagas Amien Rais, Waketum PAN Viva Yoga: Ideologi Politik Kami Berbeda

"Saat mas @Dandhy_Laksono bicara logika penjajah, saat itu juga dia mengingatkan saya pada centeng pribuminya para penjajah," kata Uki, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @uki23 pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Dia pun menambahkan saat membalas komentar di twitnya tersebut.

Hal yang membedakan adalah centeng penjajah di era kolonialisme itu memakai golok dan mempunyai wajah yang sangar.

Baca Juga: India Kehabisan Vaksin Covid-19 di Tengah Gentingnya Gelombang Tsunami Pandemi

Sementara di era neo-kolonialisme, para centeng tidak menggunakan golok dan tidak memiliki wajah yang sangat.

"Tapi ngekavling HAM sendirian yang lain nggak boleh punya HAM dan otomatis musuh HAM. Mirip FPI ngekavling agama yang lain musuh Tuhan," tambah Uki.

Dia melanjutkan, oligarki memang masih ada di negeri ini, dan harus dilawan.

Namun, istilah tersebut menurutnya selama beberapa pekan terakhir sudah terlalu diekspos oleh para centeng neo-kolonialis.

Baca Juga: Cek Fakta: Alat Tes Covid-19 Bisa Reaktif Meski Ditetesi Air Keran, Benarkah?

"Jangan terus-terusan dipakai keluar konteks," jelasnya.

Sebab, Uki menilai istilah itu akhirnya bisa jadi kadaluarsa sedangkan isunya sendiri masih relevan.

Sebelumnya, Dandhy Laksono mengunggah kata-kata yang menceritakan kondisi di Papua saat ini.

Dituliskan Dandhy Laksono bahwa isi kampung Papua telah dikeruk dan orang-orang menginginkan kemerdekaan.

"Isi kampungnya dikeruk. Orangnya ingin merdeka," katanya.

"Dikirim Polisi dan Tentara, yang punya kampung melawan, yang melawan disebut teroris," kata Dandhy Laksono, menabahkan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler