PR BEKASI – Aktivis sekaligus Jurnalis Dandhy Laksono mengecam dugaan aksi teror yang diduga menimpa jurnalis Papua, Victor Mambor.
Melalui Twitter-nya, Dandhy Laksono mengunggah foto mobil milik Victor Mambor yang dirusak orang tak dikenal
“Mengecam aksi teror yang dilakukan pada jurnalis Papua, Victor Mambor, pendiri dan Pemimpin Umum @jubidotcom,” kata Dandhy Laksono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @Dandhy_Laksono, Jumat, 23 April 2021.
Baca Juga: Setuju dengan Pernyataan Zaskia Adya Mecca, Arie Kriting: Ganggu Suasana Ramadhan yang Harusnya Syahdu
Dandhy Laksono menegaskan sudah cukup kekerasan yang terjadi di Papua.
“Sudah cukup kekerasan di Papua,” ujar Dandhy Laksono.
Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura Lucky Ireeuw menyampaikan dugaan adanya aksi intimidasi yang dialami seorang jurnalis.
Baca Juga: Siap Mengabdi Seumur Hidup di AC Milan, Zlatan Ibrahimovic Teken Kontrak hingga Musim Depan
Jurnalis tersebut diketahui merupakan Pemimpin Umum Tabloid Jubi, Victor Mambor di Jayapura, Papua.
Lucky menjelaskan dugaan aksi teror tersebut berupa perusakan mobil mobil Isuzu D'Max (Double Cabin) milik Victor Mambor yang pada Rabu, 21 April 2021 dini hari.
Mobil milik Victor Mambor diketahui tengah terparkir di tepi jalan samping rumah korban di Jayapura, Papua.
Baca Juga: Protes Cara Bangunkan Sahur Lewat Toa Masjid, Chirst Wamea Beri Pertanyaan Menohok Ini untuk Zaskia Adya Mecca
Lebih lanjut, aksi perusakan diperkirakan terjadi antara pukul 00.00 hingga pukul 2.00 WIT.
Adapun kerusakan terjadi pada kaca mobil sebelah kiri bagian kaca depan dan belakang yang diduga dipukul dengan benda tajam hingga hancur.
Selain itu, pelaku juga mencoret-coret pintu mobil bagian depan dan belakang dengan cat piloks berwarna orange.
Baca Juga: Soal Penggunaan Speaker dan Toa Masjid, Habib Abubakar Assegaf: Haram Jika Mengganggu Orang Lain
"Tindakan teror dan intimidasi ini jelas bentuk kekerasan terhadap jurnalis dan mengancam kebebasan pers di Papua dan secara luas di Indonesia," kata Lucky dalam keterangan tertulisnya.
Lucky menduga aksi teror tersebut dipicu lantaran ketidaksukaan pihak tertentu terhadap pemberitaan Jubi media yang dipimpin Victor.
Aksi teror tersebut, kata Lucky, menambah daftar teror yang sebelumnya diduga pernah menimpa Victor.