PDIP Ancam Singkirkan Ganjar Pranowo Jika Berani Melawan Megawati, Arief Munandar: Seru Juga Ini

26 Mei 2021, 17:20 WIB
Ganjar Pranowo dan Megawati. /Facebook/Ganjar Pranowo

PR BEKASI - PDI Perjuangan (PDIP) mengambil sikap tegas soal polemik yang terjadi antara Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Keduanya merupakan kader dari partai yang sama, yaitu PDIP.

PDIP mengancam untuk mengeluarkan Ganjar Pranowo jika terus berulah mengindahkan permintaan Megawati Soekarnoputri sebagai orang nomor satu di partai berlogo banteng tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD PDIP Jateng sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto yang mempersilahkan Ganjar Pranowo mengikuti jejak eks kader PDIP Rustriningsih yang telah dikeluarkan.

Baca Juga: Khalid Basalamah Sarankan Tak Nyanyikan Lagu Indonesia Raya, Begini Respons Ferdinand Hutahaean

Menanggapi hal tersebut, pakar perilaku sosial, Arief Munandar mengatakan bahwa perselisihan antara Ganjar Pranowo dengan para kader PDIP lain akan menjadi topik hangat ke depannya.

"Ini ada yang seru juga ya, ada ancam mengancam. Ini kelanjutan dari tidak diundangnya Ganjar di acaranya Puan Maharani, di Panti Marhaen, Semarang," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Off The Record FNN, Rabu, 26 Mei 2021.

Ganjar diketahui memang tidak diundang di acara Pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng atau Panti Marhaen, Kota Semarang, Sabtu, 22 Mei 2021.

Baca Juga: Donasi Kapal Selam Capai Rp1,7 Miliar dalam Sebulan, Suryo Prabowo: Berarti 245 Tahun Lagi Baru Bisa Beli

Padahal, para bupati dan wali kota di Jateng dari PDIP diundang pada acara yang dihadiri Puan Maharani itu.

"Jadi ada ancaman dari Bambang Muryanto kepada Ganjar, bahwa dia bisa 'di-Rustriningsihkan'," ujar Arief.

Maka dari itu, menurutnya, hal semacam ini perlu dikupas lebih lanjut karena pertikaian Ganjar dengan para kader PDIP lain tentu akan mempengaruhi konstelasi politik di Tanah Air.

Baca Juga: Terminal Kampung Rambutan Sediakan Rapid Test Antigen dan GeNose Bagi Penumpang Bus AKAP

Tentunya hal ini membuat publik heran, pasalnya baru saja beberapa hari yang lalu Ganjar mendatangi kediaman Megawati dan presiden kelima itu tampaknya senang menerima kehadiran Gubernur Jateng tersebut.

"Ini menurut saya perlu kita kupas, jadi Bambang Muryanto intinya bilang kalau mau keluar ya silahkan, ini udah contohnya, yaitu Rustriningsih," tuturnya.

"Rustriningsih yang tadinya sangat dekat dengan Megawati ketika melawan, ya dipersilahkan juga untuk hengkang," ujar Arief menambahkan.

Baca Juga: Negara Bayar Gaji dan Pensiunan 97 Ribu PNS 'Siluman', Ayang Utriza: Ini Jahat dan Biadab Sekali!

"Yang saya tertarik, Bambang Muryanto ini kan orang Jawa, kayaknya kalau orang Jawa sudah sampai level yang eksplisit begitu, biasanya memendam kekesalan dan kemarahan yang dahsyat," tutupnya.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini awalnya menyinggung tugas yang diamanatkan kepada Ganjar untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Saya orang Jawa, Ganjar Jawa, ini kultur Jawa, oke? Kultur Jawa itu kalau diberi tugas sama komandannya, komandannya kan Ibu Megawati Soekarnoputri, jadi Mas Ganjar ini diberi tugas untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah. Kepala daerah Jawa Tengah, karena beliau menjadi Gubernur Jateng, tugasnya kan di sana," ucapnya.

Baca Juga: Kenapa Dianjurkan Salat Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya Menurut Hadis

Bambang menyebut tidak masalah jika Ganjar berkeinginan mencalonkan diri sebagai presiden meski kini masih menjabat Gubernur Jawa Tengah. Menurut Bambang Pacul, keinginan Ganjar tentu tidak bisa dihalangi.

"Karena beliau menjadi Gubernur Jateng, tugasnya kan di sana, sekarang saya tanya sama dikau, Pak Ganjar kalau mau jadi presiden boleh enggak? Jawabannya pasti boleh. Tetapi wong pengen og, hati, rasa, itu tidak bisa dipenjara, rasa tidak bisa dipenjara itu kata para pemimpin kita dahulu. Jadi kalau pengen boleh," ucapnya.

Namun, ketika keinginan itu dijalankan dengan aksi, Bambang Pacul mengingatkan, Ganjar harus hati-hati. Dia pun menyebut kewenangan maju sebagai capres ada pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Kunjungi Dukun Santet Berusia 96 Tahun, Ternyata Masih Fasih Merapal Mantra

"Jadi kalau pengen boleh. Boleh enggak Pak Bambang Pacul misalnya memacari istri kamu? Boleh, tetapi ketika sudah menjadi tindakan keputusan dan kemudian bertindak, hati-hati loh, hati-hati loh," ungkapnya.

"Kalau itu sesuai dengan tata krama, fatsun, etika. Tetapi ada wilayah yang kita mesti hati-hati. Kalau wilayah aku pengen jadi calon presiden itu wewenangnya Bu ketum," ucapnya," ujar Bambang menambahkan.

Lebih lanjut, Bambang Pacul lalu bicara terkait jika ada keinginan partai lain meminang Ganjar sebagai capres 2024. Bambang Pacul menyebut PDIP mempersilakan jika Ganjar mau mengambil langkah seperti eks kader PDIP Rustriningsih.

Baca Juga: Viral! Liburan ke Malioboro, Wanita Ini Syok Makan Pecel Lele di Pinggir Jalan Tapi Harganya Tak Masuk Akal

Rustriningsih merupakan mantan kader PDIP dan Bupati Kebumen. Pada 2013, Rustriningsih ingin maju menjadi Gubernur Jawa Tengah, namun PDIP tak memberi restu. 

Rustriningsih pun kemudian pada Pilpres 2014 kemudian mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berkebalikan dengan PDIP yang mengusung Joko Widowo-Jusuf Kalla.

Baca Juga: Dituduh Plagiat Konsep Prewedding Atta Halilintar, Rizky Billar: Saya Lahir di Medan, Tapi Orang Tua Minang

"Beginilah, bahwa Bu Rustri kader PDIP, itu srikandinya Ibu Megawati Soekarnoputri, Ibu statement di Jawa Tengah 'Ini Srikandiku', tapi ketika kemudian Bu Rustri pindah dengan partai lain, Ibu marah enggak? Saya enggak tahu persoalan Ibu, tapi ada enggak ibu statement marah? Enggak ada," ucapnya.

"Boleh enggak? Ya monggo kalau orangnya (Ganjar) mau, orangnya (Ganjar) mau monggo, sudah banyak contoh kok, banyak contoh itu di Jawa Tengah itu semua orang tahu, Ibu Rustriningsih," tutup Bambang Pacul.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler