PR BEKASI - Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab, menyoroti hasil penggalangan donasi yang dilakukan oleh Ustaz Adi Hidayat.
Tanggapan yang Husin Shihab berikan adalah berkaitan dengan dana yang diperkirakan masih mengendap di rekening hasil penggalangan donasi Palestina oleh Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Husin Shihab, uang penggalangan donasi Palestina yang dibuka oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga perlu mendapat perhatian khusus.
Baca Juga: Semprot Habib Bahar yang Ngaku Cucu Nabi Muhammad Ke-29, Habib Husin: Mestinya Dia Malu
"Nah, ini juga perlu diperhatikan oleh @DivHumas_Polri @CCICPolri," katanya.
Dia menyampaikan bahwa bunga dari uang yang tersimpan senilai Rp1 miliar saja akan menghasilkan bunga hingga puluhan juta.
Husin menyatakan dirinya akan menuntut keadilan jika pada akhirnya Eko Kuntadhi akan diproses hukum.
"Saya akan minta keadilan kalau pun ini nantinya bro @eko_kuntadhi diproses hukum," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @HusinShihab pada Selasa, 1 Juni 2021.
Dia pun meminta perhatian dari Otoritas Jasa Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Baca Juga: UAS Ajak Galang Dana Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402, Habib Husin: Bukannya Mendoakan
"Mohon atensi @ojkindonesia @PPATK jangan sampai meleset sepeserpun," sambungnya.
Tanggapan dari Husin Shihab itu merupakan komentarnya dari pandangan yang diberikan oleh salah satu warganet di cuitannya.
Warganet tersebut mengungkit soal bunga yang akan didapatkan oleh rekening penyimpanan dana donasi tersebut.
"Tenang masih di rekening bib lumayan juga bunganya," ujar si warganet.
Sebelumnya, UAH telah mengingatkan beberapa akun yang memuat konten negatif perihal penggalangan dana yang dibukanya melalui MIRA Rahitul Akhyar.
Tercatat salah satu konten yang memuat konten negatif tersebut adalah akun di YouTube yaitu Suara Istana, yang kerap memuat konten-konten hoaks.
Baca Juga: Ustaz Hasyim Yahya Sebut Muslim Yang Baik Wajib Jadi Teroris, Habib Husin: Kapan Ditangkap?
UAH sendiri pun sempat menyinggung nama akun tersebut yang seolah-olah menyuarakan suara dari Istana itu.
"Ada akun Suara Istana, seakan-akan orang persepsinya dari Istana, padahal kita kroscek ke Istana pun mengatakan bahwa ini enggak ada kaitannya, sama sekali tidak ada hubungan," ucapnya.
Selain itu, dia menyebut ada juga konten yang dibuat untuk membenturkan pihaknya dengan pemeluk agama lain.
Menurutnya situasi ini sudah sangat berbahaya jika terus dibiarkan saja.
Karena itu, UAH menyampaikan, walaupun disadari atau tidak dan apapun motifnya, sudah diingatkan pun masih tetap tak ada klarifikasi.
"Kan kemudian seakan ingin saling menguatkan. Kita tidak dalam konteks kuat-kuatan, kita dalam konteks menegakkan hukum, dan ini akan diuji di pengadilan." ujarnya.***