Pelaku Kebocoran Data 279 Juta WNI Teridentifikasi, Polri Sita Server BPJS Kesehatan

16 Juni 2021, 08:40 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono melaporkan bahwa pelaku kebocoran data 279 juta WNI akhirnya sudah teridentifikasi, Polri segera sita server BPJS Kesehatan. /Dok. Humas Polri

 

PR BEKASI - Polisi terus mengusut kasus dugaan kebocoran data 279 juta warga negara Indonesia (WNI) terkait kebocoran data di BPJS Kesehatan.

Kini Polri sedang mengurus surat izin sita ke pengadilan untuk segera menyita server BPJS Kesehatan.

“Kemudian telah membuat permohonan izin khusus penyitaan terhadap server BPJS Kesehatan,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Selasa, 15 Juni 2021.

Adapun surat izin penyitaan server BPJS Kesehatan itu akan diajukan ke Pengadilan Negeri Surabaya. Hal tersebut karena server BPJS Kesehatan ada di Surabaya.

Baca Juga: Klaim Sistem Informasi Miliknya Penuhi Standar ISO 27001, BPJS Kesehatan Jawab Kemungkinan Kebocoran Data

“Servernya itu ada di Surabaya. Server BPJS-nya ada di Surabaya, sehingga penyidik membuat permohonan izin khusus penyitaan terhadap server itu ke Pengadilan Negeri Surabaya. Karena servernya ada di Surabaya,” ujar Rusdi

Brigjen Rusdi memastikan proses penyidikan dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan yang dilakukan oleh Bareskrim tak mengganggu pelayanan. Dia menyebut layanan BPJS Kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan.

“Penyidikan berjalan dan pelayanan pada masyarakat tetap berjalan,” ucap Rusdi dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Humas Polri pada Rabu, 16 Juni 2021.

Sementara itu, Brigjen Rusdi mengungkapkan Bareskrim mulai berhasil mengidentifikasi profil pelaku yang membuat data BPJS Kesehatan bocor.

Baca Juga: 297 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan

Namun, Rusdi mengatakan bahwa identitas serta lokasi pelaku masih didalami penyidik.

“Lalu juga telah memeriksa secara online cryptocurrency yang diduga itu milik pelaku. Untuk sementara penyidik telah menemukan profil milik pelaku yang ada di dalam Raid Forum itu. Profilnya, penyidik sudah membaca itu. Tinggal didalami oleh penyidik. Ke depan ada perkembangannya. Tentunya sudah mengarah profil ke pelaku,” ujarnya.

Sebelumnya telah beredar kabar, sebanyak 1.000.000 data pribadi yang kemungkinan adalah data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diunggah (upload) di internet bocor.

Dikutip dari Antara akun bernama Kotz memberikan akses download (unduh) secara gratis untuk file sebesar 240 megabit (Mb) yang berisi 1.000.000 data pribadi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, file tersebut dibagikan sejak 12 Mei 2021 dan kini ramai menjadi perhatian publik.

Akun tersebut mengklaim mempunyai lebih dari 270 juta data lainnya yang dijual seharga 6.000 dolar Amerika Serikat atau sekira Rp85.350.000.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Humas Polri

Tags

Terkini

Terpopuler