PR BEKASI - Jurnalis Hersubeno Arief menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya ahli sosiolog Dr. Arief Munandar.
Hersubeno Arief menyatakan bahwa Arief Munandar meninggal dunia pada Selasa Malam, 13 Juli 2021, pukul 19.40 WIB di Rumah Sakit Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Diungkapkan Hersubeno Arief, Arief Munandar telah masuk Rumah Sakit Pasar Minggu sejak 26 Juni 2021, terhitung dua pekan sejak dia meninggal dunia.
Sebelumnya, Arief Munandar mengatakan dalam unggahannya di kanal YouTube kalau dia dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Innalillahi, Rizal Ramli Sampaikan Belasungkawa: Duka Cita yang Dalam Atas Kepergian Arief Munandar
Kondisinya saat mengambil video juga terlihat lemah dan tak bisa berkomunikasi secara oral.
Lebih lanjut, Hersubeno menyatakan Arief Munandar yang akrab disapa dengan panggilan Bang Arief telah berjuang melawan Covid-19.
Akan tetapi, Allah memiliki kehendak lain atas Bang Arief dan memanggilnya kembali.
"Saya atas nama keluarga besar dari Dr. Arief Munandar memohon kepada para viewers, pada para handai taulan, sahabat, agar memaafkan dosa-dosa dari Bang Arief," katanya.
"Saya sendiri bersaksi bahwa Bang Arief adalah orang yang baik," sambung Hersubeno, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Hersubeno Arief pada Rabu, 14 Juli 2021.
Dia memaparkan kalau Bang Arief merupakan partnernya di Forum News Network.
"Beliau bersama-sama dengan saya di Forum News Network menjadi Wakil Pemimpin Umum," ucapnya.
Hersubeno mengatakan tugas dari Bang Arief sesuai dengan aktivitas yang selama ini dilakukannya yaitu menyiapkan pengkaderan.
Dia menyampaikan, mereka hendak menyiapkan kader-kader wartawan dan pejuang yang mempunyai independensi tinggi.
"Kami merasa bahwa dengan pengalamannya Dr. Arief Munandar itu punya kompetensi untuk menangani itu," ujarnya.
Dikatakannya rencana pengkaderan tersebut baru saja dimulai, tetapi Allah mempunyai kehendak lain.
Sebab itu, dia bersama rekan lainnya akan tetap meneruskan rencana-rencana yang disusun oleh Bang Arief sebelumnya.
Menurutnya, kehilangan Dr. Arief Munandar tak hanya kehilangan besar bagi keluarga, tetapi juga bagi gerakan umat dan media yang independen.
"Bersama FNN, Bang Arief memperjuangkan terus media independen, media kritis terhadap kekuasaan, bukan media yang hanya membebek pada kekuasaan," katanya.
Hersubeno mengungkapkan, tak jarang langkah yang diambil Bang Arief sangat mengkhawatirkan keluarga karena seolah menentang kekuasaan.
Dia menyatakan bahwa Covid-19 di Indonesia telah banyak mengambil nyawa para ulama dan cendekia, termasuk Dr. Arief Munandar.
"Indonesia kehilangan besar, kita tidak bisa membayangkan sebuah bangsa yang kehilangan para ulama dan para cerdik cendekia," ujar Hersubeno Arief.***