Ivermectin Disebut Tak Guna Sebagai Obat Terapi Covid-19, Epidemiolog: Masih Bermanfaat untuk Cacingan

31 Juli 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi Ivermectin. Epidemiolog UI, dr. Pandu Riono menyoroti penggunaan Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19.* /Reuters/Benoit Tessier

PR BEKASI - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono menyoroti penggunaan Ivermectin.

Seperti yang diketahui, Ivermectin kerap digunakan sebagai obat terapi Covid-19.

Kendati demikian, Ivermectin selama ini digunakan sebagai pengobatan parasit pada hewan, sebagaimana dilansir dari CNA.

Baca Juga: Miris Ivermectin Dibagi-bagikan ke Masyarakat, Profesor Zubairi: Sabar! itu Masih Uji Klinis

dr. Pandu Riono menyebut, Ivermectin tidak berguna untuk mencegah maupun sebagai obat terapi Covid-19.

"Ivermectin TIDAK berguna untuk Cegah atau Terapi Covid-19," kata dr. Pandu Riono dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter-nya pada Sabtu, 31 Juli 2021.

Bahkan, dia mengungkapkan bahwa Ivermectin masih lebih bermanfaat untuk mencegah cacingan, baik pada hewan maupun manusia.

Baca Juga: Ivermectin Jadi Obat Terapi Covid-19 Tanpa Bukti Klinis, dr. Pandu Riono: Jangan Konsumsi Obat Cacing!

"Masih bermanfaat untuk cegah kecacingan baik pada hewan atau manusia," sambungnya.

Penuturannya tersebut sejalan dengan pernyataan Maria Popp dan Stephania Weibel dari Chochrane Authors yang turut diunggahnya ke Twitter.

"Bukti saat ini tidak mendukung penggunaan Ivermectin untuk mengobati atau mencegah Covid-19, kecuali jika itu adalah bagian dari uji coba acak yang dirancang dengan baik," kata Maria Popp dan Stephania Weibel.

Baca Juga: Daftar Harga Tertinggi 11 Obat Covid-19 yang Ditetapkan Kemenkes RI, Segini Harga Ivermectin dan Remdesivir

Sebagai infromasi, Ivermectin kerap digunakan sebagai alternatif obat terapi Covid-19 setelah eksprimen yang dilakukan para peneliti di Universitas Monash, Australia.

Penelitian tersebut menemukan bahwa satu dosis Ivermectin dapat menghentikan pertumbuhan virus Covid-19 pada kultur sel dalam waktu 48 jam.

Kendati demikian, temuan itu dinilai tidak cukup kuat untuk membuktikan efektivitas Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: CNA Twitter @drpriono1

Tags

Terkini

Terpopuler