Sri Mulyani Cari Utang Baru Rp515,1 Triliun, Tokoh Papua: Prestasi Jokowi Paling Menonjol

1 Agustus 2021, 19:40 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea sindir pemerintah seiring tanggapi Menkeu Sri Mulyani yang cari utang baru sebesar Rp515,1 triliun. /Instagram/@kemenkeuri

 

PR BEKASI - Tokoh Papua Christ Wamea menyindir pemerintah yang menambah utang baru di kala pandemi.

Diketahui sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pemerintah akan mencari tambahan utang sebesar Rp515.1 triliun.

Menurut Sri Mulyani, angka tersebut dipatok lebih rendah dari rencana dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.

"Kita hanya realisasi utang tahun ini Rp958.1 triliun, lebih rendah Rp219.3 triliun dari UU APBN," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badang Anggaran DPR RI pada Senin, 12 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Netizen Curhat Masalah Calo di Pembuatan NPWP, Stafsus Sri Mulyani Beri Balasan

Terkait hal tersebut, Christ Wamea menyindir rencana pemerintah yang hendak mencari utang baru di tengah pandemi.

Dengan gaya sarkasme, Christ Wamea menilai rencana utang tersebut adalah prestasi Jokowi yang paling menonjol.

Hal tersebut disampaikan Christ Wamea dalam akun Twitter pribadinya @PutraWadapi, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 1 Agustus 2021.

"Prestasi Jokowi yang paling menonjol adalah terus ngutang di tengah Pandemi," kata Christ Wamea.

Baca Juga: Sri Mulyani Cari Utang Baru Rp515 Triliun, Sujiwo Tejo: Berutang Kepepet itu Bunganya Tinggi

Untuk informasi tambahan, tercatat pembiayaan utang dipator sebesar Rp1.177 triliun dalam APBN 2021.

Sepanjang semester I 2021, realisasinya mencapai Rp443 triliun atau sekitar 37 persen dari rencana awal di APBN.

Untuk semester II 2021, realisasi pembiayaan utang ini ditarget mencapai Rp515.1 triliun atau 43.8 persen dari rencana awal di APBN.

"Ini bagus karena kita berarti bisa mengurangi kenaikan utang yang tadinya harus Rp1.177 triliun, kini turun 18.6 persen," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Tambah Anggaran Kartu Prakerja Rp10 Triliun, Fadli Zon: Buang-buang Uang, Pelatihan Bisa Gratis

Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Leonard Tampubolon menuturkan rasio utang pemerintah pada kondisi pandemi saat ini mencapai 34.9 persen per akhir 2020.

"Secara proporsi utang itu mayoritas rupiah 66.5 persen di tahun 2020 sehingga risiko utang terhadap fluktuasi nilai tukar itu bisa kita jaga," ujar Leonard dalam webinar bersama PPPI dan Bappenas pada Kamis 29 Juli 2021.

Angka tersebut, ungkap Leonard, relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lain.

Berdasarkan data Bappenas, rasio utang Filipina mencapai 53.5 persen, Vietnam 46.7 persen, Turki 39.5 persen dan Korea Selatan 42.6 persen.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter @PutraWadapi

Tags

Terkini

Terpopuler